Jakarta (PARADE.ID)- Setiap ucapan Presiden yang akan disampaikan ke publik kabarnya melewati beberapa langkah. Hal ini misalkan saja sebagaimana yang diketahui oleh politisi Fadli Zon.
“P Moerdiono pernah bilang ke sy, di zaman P Harto, pidato Presiden lewat seleksi ketat, krn ucapan RI1 harus akurat tepat. Dr staf pembuat pidato, diseleksi 2 tahap baru ke Mensesneg, terakhir P Harto sendiri ikut koreksi,” kenangnya, Ahad (9/5/2021), di akun Twitter-nya.
“Nah ini siapa yg siapkan teks? Kasihan dong Presiden,” tanyanya, ketika mengomentari status salah satu netizen, yakni @YanHarahap: Jokowi Serukan Oleh-oleh Beli Babi Panggang, Demokrat: Itu Akibatnya jika Tinggal Baca Text Tapi Tak Direview.
“Kalau Bipang Ambawang artinya “babi panggang”, menurut Fadli sebaiknya minta maaf saja karena yang nulis konsep pidato Presiden Jokowi keliru mempromosikan makanan untuk Lebaran.
“Ini lebih baik ketimbang ngeles mengaburkan bipang n jipang dari beras. Bilang saja maksud beliau adalah jipang bukan bipang,” timpalnya, di status Jubir Presiden Fadroel Rachman.
Ini bunyi cuitan Fadroel: “Ini BIPANG atau JIPANG dari beras. Makanan kesukaan saya sejak kecil hingga sekarang. BIPANG atau JIPANG dari beras ini memang makanan hit sampai sekarang ya. Nuhun ~ #BungFADJROEL #Bipang.”
Seleksi teks pidato Presiden tentu sebagai upaya preventif agar ucapan yang keluar dari mulut Presiden tidak menimbulkan riuh nantinya. Seperti kasus di atas.
(Rgs/PARADE.ID)