Minggu, Desember 14, 2025
  • Info Iklan
Parade.id
  • Login
No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum
  • Pertahanan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Opini
  • Profil
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Internasional
    • Pariwisata
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Sosial dan Budaya
Parade.id
Home Nasional

Tokoh Tionghoa Usul Faradj bin Said Dianugrahi Bintang Kehormatan

redaksi by redaksi
2021-08-20
in Nasional, Pendidikan, Sosial dan Budaya
0
Tokoh Tionghoa Usul Faradj bin Said Dianugrahi Bintang Kehormatan
0
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta (PARADE.ID)- Di tengah suasana bangsa Indonesia merayakan HUT ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia, muncul usulan menarik dan sangat simpati dari tokoh tionghoa dan aktivis sosial politik, Lieus Sungkharisma.

Koordinator Forum Rakyat dan Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (KomTak) ini mengusulkan kepada pemerintah Indonsia untuk menganugerahi Bintang Mahaputra dan mengangkat Faradj bin Said bin Awadh Martak menjadi pahlawan nasional.

Usul itu, kata Lieus, muncul setelah ia melihat bahwa sampai 76 tahun Indonesia merdeka, pengorbanan Faradj Martak belum mendapat penghargaan yang pantas dari pemerintah Indonesia.

Menurut Lieus, apa yang dilakukan oleh Faradj Martak waktu itu adalah suatu bentuk pengorbanan yang luar biasa.

“Lebih dari persahabatannya dengan Soekarno, keikhlasannya menjadikan rumahnya sebagai tempat para pejuang membahas dan merumuskan teks proklamasi adalah suatu perngorbanan yang harus mendapat penghargaan setinggi-tingginya dari negara ini,” kata dia, melalui siaran persnya kepada parade.id, kemarin.

Lieus menyebut, dalam sejarah perjuangan mememerdekakan bangsa Indonesia dari belenggu penjajahan, sesungguhnya ada banyak Habaib dan warga keturunan Arab yang terlibat. Baik secara fisik maupun secara finansial.

“Namun entah mengapa, sampai bertahun-tahun kemudian, kecuali nama sejumlah pengarang lagu mars perjuangan seperti H. Mutahar, nama para pejuang keturunan Arab nyaris sedikit sekali disebut-sebut dalam buku sejarah. Nama Faradj Martak sendiri baru mulai ramai dibicarakan setelah ada ribu-ribut terkait ‘ejeken kadrun’ yang dilontarkan oleh sejumlah orang terhadap apapun yang berbau Arab di negeri ini,” katanya.

Karena itu, tambah Lieus, di tengah suasana peringatan HUT kemerdekaan di bulan Agustus ini, ia mengusulkan dan mendorong pemerintah Indonesia untuk menganugerahi bintang Mahaputra serta mengangkat dan memberi gelar Pahlawan Nasional kepada Faradj bin Said bin Awadh Martak.

“Dalam masa perjuangan kemerdekaan, apa yang dilakukan Faradj Martak itu bukan pengorbanan yang kecil. Apalagi rumah itu bukan hanya untuk tempat mengumandangkan proklamasi, tapi juga tempat tinggal Soekarno dimana teks proklamasi disusun dan dirumuskan serta bendera Merah Putih dijahit dan dikibarkan,” katanya.

Sayangnya, tambah Lieus, atas jasa-jasanya tersebut, pemerintah Indonesia sampai hari ini hanya memberi Faradj Martak ucapan terima kasih dan penghargaan yang diketik di atas selembar kertas.

“Ucapan terima kasih dan penghargaan itu ditandatangani oleh Ir. Mananti Sitompoel selaku Menteri Pekerdjaan Umum dan Perhubungan Indonesia dan disampaikan secara tertulis atas nama Pemerintah Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1950,” ujar Lieus.

“Saya berharap pemerintah proaktif dalam soal pemberian penghargaan ini. Sebab apa yang dilakukan Faradj Martak dalam perjuangan kemerdekaan bangsa dan negara ini adalah wujud nyata dari pengorbanan seorang warga negara. Maka, sudah sepatutnya pemerintah Indonsia menganugerahi beliau Bintang Mahaputra dan mengangkatnya menjadi Pahlawan Nasional,” tegas Lieus.

Sebagaimana diketahui, Faradj Martak adalah lelaki keturunan Arab berasal dari Hadramaut, Yaman, yang menghibahkan rumahnya di jalan Pegangsaan Timur 56 untuk menjadi tempat berkumpul para pejuang kemerdekaan hingga Teks Proklamasi dibacakan oleh dwi tunggal Soekarno-Hatta pada hari Jumat tanggal 17 Agustus 1945.

Faradj Martak adalah seorang saudagar kelahiran Hadramaut pada tahun 1897 yang hijrah ke Indonesia pada tahun 1940. Di Indonesia keluarga Martak bersama keluarga Badjened merintis berdirinya N.V. Alegemeene Import-Export en Handel Martak Badjened (Marba) dengan Faradj Martak sebagai Presiden Direkturnya.

Selain menghibahkan rumahnya di Peganggsaan Timur 56, Faradj Martak juga menghibahkan sejumlah gedung dan lahan milknya untuk negara. Salah satunya adalah lahan yang kini di atasnya berdiri Masjid Istiqlal. (*)

Related posts

Perkap Polri 10/2025 Langgar Dua UU, Kata Pakar

Perkap Polri 10/2025 Langgar Dua UU, Kata Pakar

2025-12-13

Konflik PBNU-PKB: Ketika Marwah Jamiah Berhadapan dengan Pragmatisme Politik

2025-12-13
Tags: #Martak#Nasional#Pendidikan#Sosial#Tionghoa
Previous Post

Salah Satu Kegiatan Bupati Cianjur di 10 Muharam

Next Post

Pembangunan LHK Indonesia Tidak Dapat Dipisahkan dari Berbagai Elemen Masyarakat

Next Post
Pembangunan LHK Indonesia Tidak Dapat Dipisahkan dari Berbagai Elemen Masyarakat

Pembangunan LHK Indonesia Tidak Dapat Dipisahkan dari Berbagai Elemen Masyarakat

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Perkap Polri 10/2025 Langgar Dua UU, Kata Pakar

Perkap Polri 10/2025 Langgar Dua UU, Kata Pakar

2025-12-13

Konflik PBNU-PKB: Ketika Marwah Jamiah Berhadapan dengan Pragmatisme Politik

2025-12-13

KON Apresiasi GoTo Tanggung Iuran BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan

2025-12-12
Gedung Terra Drone Kemayoran Kebakaran Bukti Kegagalan Sistemik Penerapan K3

Gedung Terra Drone Kemayoran Kebakaran Bukti Kegagalan Sistemik Penerapan K3

2025-12-11
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023-2025 Stabil tapi Belum Maksimal, Ungkap INDEF

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023-2025 Stabil tapi Belum Maksimal, Ungkap INDEF

2025-12-11

Kasus Paniai Berdarah 11 Tahun tanpa Keadilan

2025-12-11

Twitter

Facebook

Instagram

@paradeid

    The Instagram Access Token is expired, Go to the Customizer > JNews : Social, Like & View > Instagram Feed Setting, to refresh it.

Berita Populer

  • Aksi Buruh di KPK Tanggal 9 Desember 2025 Serukan Tangkap Koruptor

    Aksi Buruh di KPK Tanggal 9 Desember 2025 Serukan Tangkap Koruptor

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Roy Suryo Ungkap Temuan Lima Ijazah Asli UGM Angkatan 1985

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Janji Manis Pengesahan RUU PPRT Menguap, “Perbudakan Modern” Terus Memangsa Korban

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • GEBRAK Tuntut Pembebasan 1.038 Tahanan Politik dan Upah Layak Nasional di Hari HAM

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • CBA Minta KPK Panggil Saifullah Yusuf soal Pengadaan Laptop Guru di Kemensos

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tagar

#Anies #ASPEKIndonesia #Buruh #China #Cianjur #Covid19 #Covid_19 #Demokrat #Ekonomi #Hukum #Indonesia #Internasional #Jakarta #Jokowi #Keamanan #Kesehatan #Kolom #KPK #KSPI #Muhammadiyah #MUI #Nasional #Olahraga #Opini #Palestina #Pariwisata #PartaiBuruh #PDIP #Pendidikan #Pertahanan #Pilkada #PKS #Polri #Prabowo #Presiden #Rusia #RUUHIP #Siber #Sosbud #Sosial #Teknologi #TNI #Vaksin dpr politik

Arsip Berita

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kontak
Email: redaksi@parade.id

© 2020 parade.id

No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum
  • Pertahanan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Opini
  • Profil
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Internasional
    • Pariwisata
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Sosial dan Budaya

© 2020 parade.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In