Sukabumi (PARADE.ID)- Ribuan buruh Serikat Pekerja Nasional (SPN) Sukabumi keluar pabrik tempat mereka bekerja untuk melakukan aksi unjuk rasa. Menurut Panglima Komando Daerah Laskar Nasional Provinsi Jawa Barat Makbullah Fauzi atau yang lebih dikenal dengan Buya Fauzi, tepatnya jumlah massa yaitu 6.000-an.
“Mereka semua sudah tidak lagi memikirkan jika upah mereka dipotong oleh pengusaha. Mereka bergerak ke Pendopo Bupati Kabupaten Sukabumi untuk meminta kejelasan dari Bupati mengapa mengubah isi rekomendasi,” demikian keterangan persnya, yang diterima parade.id, Kamis (2/12/2021).
“Hal ini mereka lakukan dengan penuh kesadaran tanpa unsur paksaan sedikit pun dari para Pimpinan-pimpinan DPC SPN Kabupaten Sukabumi.”
Buya yang juga merupakan Penanggung Jawab Aksi Nasional KSPI seluruh Indonesia mengatakan bahwa upah di Sukabumi adalah tragedi kemanusiaan. Harus dilawan dengan seluruh kekuatan, karena menurutnya dengan itu Negara sudah tidak lagi mempertimbangkan kemampuan daya beli kaum buruh dalam kehidupan sehari-hari.
“Menyampaikan bahwa SK Gubernur Provinsi Jawa Barat Nomor 561/Kep.732-kesra/2021 tentang upah minimum kabupaten/kota di Jawa Barat tahun 2022 adalah tragedi kemanusiaan,” kata dia.
Buya pun menawarkan dua solusi kepada Kepala Daerah/Bupati atas hal itu. Pertama, dalam waktu yang secepat cepatnya Bupati harus membuat Perda tentang pengupahan dan Perda tentang struktur skala upah yang berpihak kepada Kaum Buruh.
Kedua, tegakkan hukum Jaminan Sosial Semesta Sepanjang Hayat (JSSSH) seperti yang tertuang dalam Inpres Nomor 2 Tahun 2021.
“Kepada kaum buruh kabupaten Sukabumi saya memberikan dua pesan. Pertama, PKB (Perjanjian Kerja Bersama) tanpa Omnibus Law UU CIpta Kerja adalah harga mati,” katanya.
Kedua, tingkatkan konsolidasi untuk bersiap melakukan mogok nasional jilid II.
Sementara itu, Sekertaris DPC SPN Kabupaten Sukabumi, Samsul Arifin mengatakan bahwa seruan perjuangan untuk seluruh Anggota SPN keluar dari pabrik akan terus menerus dilakukan selama kebijakan hanya berpihak kepada Pengusaha tetapi kejam kepada kaum buruh di Kabupaten Sukabumi.
“Kita juga akan terus melumpuhkan ekonomi di Kabupaten Sukabumi dengan cara melumpuhkan jalan jalan utama yang ada di Kabupaten Sukabumi sebelum Bupati memberikan solusi dari permasalahan ini,” kata dia.
(Verry/PARADE.ID)