Jakarta (PARADE.ID)- Nusa Ina Connection menyoroti adanya ketertinggalan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sumber Daya Alam (SDA) di provinsi Maluku, terlebih lagi di pulau Seram.
Menurutnya Koordinator Nusa Ina Connection, Abdullah Kelrey, ketertinggalan pembangunan itu harusnya menjadi kesadaran bersama terutama pemerintah daerah baik di SBT, SBB, dan Maluku Tengah. Pasalnya, kekayaan Alam yang dimiliki wilayah tersebut sangat melimpa tetapi hingga sampai hari ini ketiga kabupaten di provinsi Maluku tersebut belum mencapai taraf hidup yang semestinya.
“Padahal, sudah 18 tahun sejak pemekaran, spirit pembanguan itu perlahan pudar sering dengan ketidaksadaran birokrasi, masyarakat, dan generasi muda dalam mengawal pembangunan daerah. Karenanya, beta berharap adanya penguatan pengembangan SDM di Pulau Seram sebagai tumpuan utama dan penting dari pembangunan daerah yang produktif, mandiri, serta moderen,” katanya, dalam diskusi virtual 18 Tahun Pemekaran Kabupaten SBT-SBB bertemakan Masa Depan SDA & SDM Seram (Antara Harapan dan Tantangan), Kamis (16/12/2021).
Dalam pengamatannya, sejak pemekaran kabupaten yang ada di Seram sampai saat ini, baik SBB dan SBT tidak sesuai dengan spirit awalnya dalam rangka pembangunan daerah produktif, mandiri, serta modern. Dimana hal tersebut perlahan pupus dan terjangkit adanya praktek KKN yang agaknya susah dibendung.
Sebab itu, adalah kesadaran untuk menjadi perhatian dan harapan bersama sekaligus tumpuan itu semua ada di penguatan dan pengembangan SDM anak-anak Nusa Ina.
“Bagi beta (saya) di Pulau Seram itu, kalau orang nggak benar dalam pengelolaan SDA, SDM atau pejabatnya tidak bekerja dengan benar sesuai dengan harapan dan cita-cita masyarakat serta aturan yang berlaku, maka pasti akan dikutuk!” kata dia.
“Karena pulau seram itu penuh dengan supranatural yang luar biasa dan agama sangat kental. Jadi, siapa pun pimpinannya, kalau salah kerja maka negeri dan para leluhur itu akan kutuk dia!” sambungnya.
Lebih jauh dari itu, Kelrey membongkar habis persoalan dan masalah di Pulau Seram soal ketidakbecusan Pemerintah Daerah SBT dalam pengelolaan dan pemanfaatan anggaran dari pemerintah pusat ke daerah.
“Bagaimana tidak becus, setiap tahun Anggaran APBN dari pusat selalu dikembalikan ke pusat. Ini menunjukan bahwa pemerintah daerah SBT tidak mampu mengelolah dan memanfaatkan anggaran dari pusat itu dengan baik dan benar,” kesalnya.
Di sinilah kata dia problemnya Pemda kita ini: bagaimana kita bicara pengelolaan SDA dan pengembangan SDM kalau anggaran saja tidak becus dikelola dengan baik dan benar.
Selain itu, Bung Rey (sapaan akrabnya) mengatakan bahwa selama ini ia melihat banyak program pemerintah daerah di SBT dan SBB tidak singkrong dengan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat
“Bagaimana mendapatkan anggaran, kalau program saja tidak singkrong. Apalagi, saat ini di era kepemimpinan Murad Ismail (Gubernur Maluku) pemerintah daerah SBT dan SBB tidak memanfaatkan betul kekuatan dan misi dari pak Gubernur Maluku,” bebernya.
Salah satu contoh yang ia soroti seperti adanya Kepala Balai PPW Maluku Abdul Halil Kastela. Bung Rey mempertanyakan Bupati SBT dan Bupati SBB sejak Kepala Balai PPW Maluku Abdul Halil Kastela dilanti: apakah mereka sudah diskusi dan koordinasi untuk bagaiamana pembangunan infrastruktur di Pulau Seram.
“Jika belum, maka itu adalah bagian dari kegagalan,” tegasnya.
Bung Rey menegaskan bahwa mental-mental Inlander dan kelompok tertentu yang ada dibirokrasi baik yang ada di SBT dan SBB sudah saatnya dimusnahkan. Karena menurutnya, hal itu menghambat proses pembangunan di dua kabupaten tersebut.
Sekaligus ia juga mengharapkan kritikan serta solusi yang baik dari generasi muda agar di usia-usia kabupaten kedepan, tidak lagi terjadi hal semacam di atas.
Terakhir, ia juga menegaskan bahwa, apa pun perosalan yang terjadi di dua kabupaten tersebut, itu adalah hal yang biasa karena ia (Bung Rey) menganggap umur atau usia kabupaten tersebut terbilang cukup belia.
“Karena Seram ini masih terbilang belia atau baru ibarat seorang gadis yang masih muda, jadi harus kita belajar banyak untuk tumbuh lebih baik lagi. yaa.. nggak usah kaget, biasa saja gitu loh dan tidak boleh menunrunkan semangat kita dalam membangun negeri Nusa Ina. Ke depan, pembangunan kita harus fokus pada sektor Agraria dan Maritim,” tandasnya.
Selamat Hari Ulang Tahun (HUT) ke 18 Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) dan Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB). Semoga kedepan terus berkolaborasi bangun negeri.
Untuk diketahui, dalam diskusi daring itu juga turut hadir beberapa tokoh SBT dan juga SBB serta perwakilan pemerintah Provinsi Maluku dinatarnya, Abdul Halil Kastela (Kepala Balai PPW Maluku), Arobi Kelian (Ketua ICMI Kab. Seram), Abdullah Kelrey (Koordinator Nusa Ina Konnection),
Nour Payapo (Pemerhati Seram Bagian Barat), Hirja Hatapayo (Tokoh Masyarakat SBB), Azis Sileuw (Sekertaris Dinas Ketahanan Pangan Kab. SBB), Lutfi Rumbia (Kepala Ketahanan Pangan Provinsi Maluku).
(Verry/PARADE.ID)