Jakarta (PARADE.ID)- Ketegangan antara Rusia dengan Ukraina belakangan ini menjadi pembicaraan hangat banyak (Kepala) Negara. Tak terkecuali Presiden Prancis, Emmanuel Macron.
Bahkan kemarin ia bertemu Vladimir Putin. Membahas Ukraina. Dalam pertemuan itu, Macron berharap kedua negara dapat menahan diri ke kontak fisik.
“Bersama-sama, saya yakin bisa. Kita akan mendapatkan hasil, meski tidak mudah,” kata dia, kemarin.
Sebetulnya, apa yang disampaikan oleh Macron itu tidak jauh dengan harapan Putin. Hanya saja, Putin dengan tegas mengingatkan agar Ukraina dan NATO jangan coba mendapatkan kembali Krimea, apalagi dengan cara-cara militer.
“Jika Ukraina bergabung dengan NATO, maka secara otomatis akan ditarik ke dalam konflik militer dengan Rusia. Tidak akan ada pemenang,” kata Putin, dikutip reuters.com.
Ukraina, kata dia, justru harus mematuhi perjanjian Minsk (langkah meredakan perang di wilayah Donbass), yang mencakup tujuan untuk mengakhiri perang separatis. Tapi Rusia, kata Putin, telah menempatkan pasukannya di perbatasan.
Namun, menurut intelijen Kementerian Pertahanan Ukraina, Rusia telah mengerahkan lebih dari 127 ribu tentara di dekat Ukraina, termasuk sekitar 21 ribu personel udara dan laut.
Akan tetapi, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pihaknya hanya melakukan latihan militer musim dingin secara reguler di wilayah selatannya, yang sebagaiannya berbatasan langsung dengan Ukraina.
Kendati begitu, Macron dengan Putin berjam-jam itu diharapkan dapat menenangkan ketegangan antara Rusia dengan Ukraina. Dan itu sangat penting.
(Irm/PARADE.ID)