Jakarta (PARADE.ID)- Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar mengajak seluruh komponen bangsa mengambil peran aktif di berbagai sektor untuk pengendalian perubahan iklim.
“Pada 24 Februari 2022 telah ditandatangani Keputusan Menteri LHK Nomor 168 mengenai Rencana Operasional FOLU Netsink 2030, yang diharapkan dapat meningkatkan upaya bersama semua pihak secara simultan dan sistematis dalam pengendalian perubahan iklim,” ajaknya, kemarin, Ahad (13/3/2022).
Konsep net sink atau netral karbon sendiri diakui oleh Siti sudah dimulai Indonesia melalui “leading by example” ditunjukkan secara nyata dengan langkah-lankah korektif selama 6-7 tahun ini, untuk mengkoreksi dampak beban kebijakan berpuluh-puluh tahun lalu. Berbagai upaya telah membuahkan hasil, dan kata dia ini perlu sistematika untuk lebih baik lagi.
“Indonesia telah berhasil menurunkan angka deforestasi sampai titik terendah dalam sejarah (2019 ditekan sampai lk 115 ribu ha), sekaligus menekan karhutla serendah mungkin dalam dekade ini,” tertulis demikian di akun Twitter-nya.
Selain itu, telah dilakukan moratorium permanen hutan alam primer dan gambut seluas lebih dari 66 juta Ha; restorasi dan perbaikan tata air gambut 3,4 juta Ha beserta penataan regulasinya; rehabilitasi DAS; pengelolaan hutan lestari melalui pengendalian hutan tanaman 14 juta Ha, pengelolaan perhutanan sosial melalui praktik agroforestry seluas 4,7 juta Ha sampai dengan tahun 2021.
Selain itu juga menjaga areal High Conservation Value Forest (HCVF) tinggi di wilayah konsesi kehutanan seluas 2,7 juta Ha; penegakan hukum (Law Enforcement) melalui pengawasan yang semakin ketat dan regulasi yang semakin kuat; langkah-langkah menuju penguatan data dan informasi sumber daya hutan bersifat keruangan, yang berkualitas dan terintegrasi sebagai bahan dalam proses pengambilan keputusan.
Meski tantangannya sangat tidak mudah, lanjut dia, namun Kementerian LHK akan terus bekerja meletakkan pondasi pembangunan lingkungan berprinsip sustainability, yang telah menjadi tuntutan masyarakat/publik dalam upaya pembangunan sosio-ekonomi untuk kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan kebutuhan generasi mendatang dengan memelihara kelangsungan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup.
“Semoga semua upaya kita mendapatkan ridho dari-Nya, untuk mewujudkan Indonesia Maju. Hutan lestari, rakyat sejahtera.”
Hal di atas ia sampaikan dalam Webinar PP Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) menyambut Presidensi G-20 tema lingkungan. Ia menyampaikan sebagai keynote speech dari lokasi kunjungan kerja di Kalimantan Timur.
(Rob/PARADE.ID)