Jakarta (PARADE.ID)- Aktivis Nico Silalahi dari Aliansi Rakyat Menggugat (ARM) mengatakan bahwa kedatangannya dengan yang lain dalam aksi di DPR hari ini, Jumat (20/5/2022), bukan untuk kompromi dengan anggota dewan. Kedatangan ARM justru sebliknya, mengkritisi.
“Kalau ada di antara mereka yang mengajak kita ke dalam (DPR), maka kita akan masuk semua, karena kita semua punya hak suara. Jadi tidak ada delegasi-delegasi, karena ARM mengharamkannya,” kata dia, ketika orasi.
Menurut Nico, begitulah sikap pejuang. Masuk ke dalam tanpa ada delegasi. Atau anggota dewan yang datang menemui massa aksi.
“Itulah sikap pejuang, bukan sikap pecundang. Kita adalah rakyat yang mempunyai kedaulatan. Kalau mereka mauc keluar ke sini, temui kita. Tidak mau perjuangan kompromi. Kita adalah rakyat, berdaulat,” tegasnya.
Menurut Nico, hal semacam itu adalah komitmen dari ARM. Tidak ada kompromi, karena katanya kita bukanlah bangsa pecundang, melainkan bangsa pejuang.
“Maka dari itu, kita mendesak, kalian yang keluar, atau kita semua yang masuk ke dalam. Sebab kita sudah tidak mau ditipu-tipu,” kata dia.
Apabila tidak ada anggota dewan yang keluar menemui massa, maka kata Nico, DPR wajib dibubarkan.
Nico menyebut DPR saat ini seperti telah berselingkuh dengan oligarki. Salah satunya terciptanya Omnibus Law UU Cipta Kerja.
Hingga aksi bubar, dikabarkan tidak ada kedua pihak saling bertemu. Baik perwakilan anggota dewan yang menemui massa ARM, maupun sebaliknya.
Massa ARM yang mengikuti aksi di depan gedung DPR sebanyak puluhan orang. Selain Nico, hadir juga presidium ARM (lainnya).
(Rob/PARADE.ID)