Jakarta (PARADE.ID)- Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan beberapa elemen buruh berencana akan melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung DPR/MPR RI, Rabu (15/6/2022). Rencana aksi ini terkait dengan penolakan revisi UU PPP dan penokan Omnibus Law UU Cipta Kerja (Ciptaker).
Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan bahwa aksi nanti akan dihadiri puluhan ribu. Serentak di 34 provinsi Indonesia.
“15 Juni 2022 nanti kami akan melakukan aksi besar-besaran. Buruh Jabodetabek akan aksi di depan gedung DPR/MPR RI. Aksi akan dilakukan serentak,” ujarnya, dalam konferensi pers, Sabtu (4/6/2022) secara virtual.
Sedangkan selain di DPR/MPR RI, kata Iqbal, akan dilakukan juga di depan Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat. Akan ada 5.000 buruh yang akan aksi di depan Gedung Sate.
Di Surabaya, kata Iqbal, juga akan dihadiri 5.000 buruh setempat. Pun di Makassar, Batam, Banjarmasin, Ternate, Ambon, Semarang, dan lainnya akan dihadiri ribuan buruh untuk menolak revisi UU PPP dan Omnibus Law Ciptaker.
Bilamana DPR dan pemerintah memaksakan tetap melanjutkan revisi dan UU Ciptaker, maka kata Iqbal, KSPI, Partai Buruh, dan elemen buruh lainnya akan mengorganisir pemogokan nasional seluruh Indonesia. Iqbal mengatakan organisir untuk pemogokan nasional mencapai 3 jutaan buruh.
“Akan ada 3 juta buruh yang akan terlibt di mogok nasional. Kami akan melakukan penyetopan produksi,” bebernya.
Namun, kata dia, dalam rencana pemogokan nasional, bukan hanya buruh yang akan terlibat, melainkan juga akan hadir mahasiswa (tidak menutup kemungkinan).
Aksi mogok nasional akan berlangsung selama tiga hari. Pemogokan ini kata dia sesuai aturan yang berlaku di Indonesia.
“Selain itu, kami juga akan kampanyekan agar masyarakat tidak memilih partai politik yang mendukung Omnibus Law,” pungkasnya.
(Rob/PARADE.ID)