Baubau (PARADE.ID)- Pengurus Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Sulawesi Tenggara (PKC PMII Sultra) melaksanakan agenda Literasi Digital 2022, di Kota Baubau, kemarin.
Agenda Literasi Digital 2022 mengangkat tema “Pemuda Cakap Digital, Menuju Generasi Emas Indonesia”. Menghadirkan empat pembicara. Di antaranya Kasat Reskrim Polres Baubau, Akademisi Wa Nurfida, Pengusaha Muda Eko Prasetya, dan Sekretaris Kominfo Baubau.
Pembicara pertama adalah Kasatreskrim Polres Baubau, AKP Najamudin. Dalam materi di acara tersebut, ia mengungkapkan bahwa belakangan ini yang paling dasar dirasakan oleh masyarakat, khususnya pemuda adalah mengetahui indikasi penipuan yang sedang mengincarnya. Pasalnya, banyak modus operandi penipuan di tengah masyarakat.
Salah satunya dengan meng-share link yang berisi phising, dengan tujuan mengambil data pribadi bahkan informasi kartu kredit yang dapat merugikan masyarakat, khususnya pemuda.
“Dikarenakan belum melek ataupun kurangnya informasi terkait penipuan digital maka hal tersebut kerapkali terjadi, bahkan tidak jarang beberapa laporan masuk di Polres Baubau. Sehingga dengan adanya literasi digital ini menjadi trigger bagi kita untuk mengetahui seluk beluk penipuan agar terhindar dari itu semua,” terangnya.
Pembicara kedua, Wa Nurfida. Dalam paparannya, ia menitip pesan untuk berhati-hati dalam menggunakan media digital, dalam hal ini sosial media. Alasannya karena di era ini penggunaannya bisa sangat sensitif terhadap isu hoax maupun ketersinggungan orang.
“Sebelum membagikan informasi, harusnya kita perlu mencerna informasi yang kita bagikan, melakukan cross and check. Bisa jadi informasi yang kita bagikan adalah informasi hoax yang dapat membuat kita berurusan dengan jalur hukum atas tindak pidana pelanggaran UU ITE,” pesannya.
Sementara itu, pembicara ketiga adalah Sekretaris Kominfo Baubau, Samsuddin. Dalam penyampaian materinya, intinya, ia menyampaikan bahwa dunia digital—menyadarkan kita semua—sesuatu yang terus berkembang saat sekarang ini. Ia menyebut tolok ukur itu ada di kondisi sekarang: pandemi Covid-19.
Pembicara terakhir, CEO Kuriorio Indonesia Eko Prasetya. Eko lebih ke arah mengapresiasi kegiatan ini.
Sebab kegiatan (diskusi) ini menurut dia dapat menggelorakan literasi digital ke seluruh pelosok Indonesia.
(Verry/PARADE.ID)