Jakarta (parade.id)- Rencana aksi unjuk rasa yang akan dilakukan oleh Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) pada tanggal 7 Oktober 2022 ditunda. Ada beberapa alasan mengapa aksi ditunda.
Pertama, karena adanya agenda kenegaraan. Kedua, karena bertepatan dengan perataan HUT ke-77 Tentara Nasional Indonesia (TNI). Terakhir, karena adanya agenda Parlemen 20.
“Salam sehat selalu.
Dengan hormat,
sehubungan dengan adanya info dari DEN KSBSI. Hal : Aksi Jumat tanggal 7/10/2022
Maka dengan ini kami beritahukan bahwa aksi Jumat, tanggal 7/10/2022 di (TUNDA)sampai waktu yang belum bisa ditentukan,” demikian bunyi surat edaran yang mengatasnamakan Korwil KSBSI DKI Jakarta, M. Hori.
Penundaan aksi unjuk rasa belum dipastikan sampai kapan. Tapi, akan ada info selanjutnya yang akan disampaikan.
Surat edaran yang diterima parade.id tersebut ditujukan DPC Federasi dan Panser KSBSI DKI Jakarta.
Sebelumnya, KSBSI berencana akan melakukan aksi unjuk rasa pada tanggal 7 Oktober 2022. Aksi akan dilangsungkan di dua tempat, yakni di Mahkamah Agung dan di sekitar Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta.
Aksi unjuk rasa ini untuk memperingati World Day for Decent Work (WDDW) atau Hari Pekerjaan Layak di Dunia.
Ada beberapa tuntutan yang akan dibawa oleh KSBSI. Di antaranya, mendesak DPR RI untuk mengeluarkan klaster ketenagakerjaan dari UU Cipta Kerja dan mendesak Presiden RI untuk menerbitkan Perppu penangguhan keberlakuan klaster ketenagakerjaan dari UU Cipta Kerja, serta memberlakukan UU No. 13 Tahun 2003 secara utuh.
Selain itu, penolakannya terhadap upah murah bagi buruh, menolak kenaikan harga BBM, dan menuntut penurunan biaya remitansi bagi buruh migran Indonesia.KSBSI juga menuntut agar diberikannya Perlindungan Sosial bagi Pekerja Platform, menuntut perubahan iklim dan transisi yang adil, menuntut Jaminan Sosial yang Menyeluruh, serta menuntut ratifikasi Konvensi ILO No. 190 dan No. 155 tentang K3.
Aksi direncanakan akan diikuti oleh 1.500 orang. Ribuan buruh akan datang dari berbagai daerah (selain Jabodetabek), termasuk afiliasi KSBSI.
Dari informasi (sebelumnya), rencana titik aksi dibagi menjadi dua gelombang Massa. Pertama, aksi dipusatkan di Mahkamah Agung RI dengan titik kumpul di depan Stasiun Gambir Jakarta Pusat dengan jumlah Massa sekitar 500 orang.
Kedua, titik kumpul massa aksi gelombang kedua dipusatkan di IRTI Monas, Jakarta Pusat dengan jumlah massa aksi sekitar 1.000 orang.
Kedua massa aksi gelombang pertama dan kedua akan bertemu di IRTI Monas dan melanjutkan aksi ke titik lainnya, yakni dari Mahkamah Agung RI menuju ke Kemenkopolhukam dan ke Istana Negara.
(Rob/parade.id)