Jakarta (parade.id)- Politisi Demokrat Benny K Harman mengatakan bahwa Pilpres 2024 sejatinya adalah pertarungan antara dua kubu, yaitu antara kubu pro perubahan dan kubu pro status quo. Hasil pengamatan Benny, kubu yang menghendaki perubahan ini terus meningkat persentasenya, sedangkan kubu pendukung status quo terus merosot.
“Siapa kubu pro perubahan dn siapa kubu pro statusquo,Anda sendiri tau lah. Mari bersaing sehat untuk Indonesia yg lebih baik,” kata dia, kemarin, di akun Twitter-nya.
Pengertian status quo dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring diartikan sebagai suatu situasi atau keadaan tetap, pada suatu saat tertentu, keadaan sekarang, dan kemapanan.
Makna tersebut dapat diterapkan dalam contoh kalimat seperti “orang yang bertahan dalam status quo adalah orang yang cenderung menentang setiap perubahan”.
Dalam contoh tersebut status quo diartikan sebagai suatu keadaan tetap yang dipertahankan kelompok maupun sejumlah orang tertentu.
Kepada barisan pro perubahan, ia mengingatkan agar terus menguatkan (barisan) dan menyatukan tekad (perubahan). Ia mengimbau agar tidak gentar dan jangan pernah takut apabila dibuli para buzzer, yang disebut sebagai buzzer bayaran, untuk memenangkan perubahan.
“Jangan terpacing dgn isu identitas dan agama yg secara masif dipake kelompok pro statusquo. Jangan mau diadudomba, jangan mau pula dibeli.Kawal TPS.Salam perubahan,” cuitan Benny lainnya.
Masih terkait dua kubu yang dimaksud, Benny mengingatkan kepada pihak tertentu untuk tidak mempermainkan suara rakyat. sebab, menurut dia, suara rakyat itu suara Tuhan.
“Kalo Tuhan sudah murka,apapun bisa terjadi.Soekarno tumbang karena rakyat murka, begitu juga Soeharto.Peristiwa Mei 1998,25 thn silam memberi pesan kpd penguasa manapun agar jangan pernah permainkan suara rakyat.Jasmerah,begitu nasehat Presiden Soekarno dulu,” ia mengingatkan.
(Rob/parade.id)