Jakarta (parade.id)- Presiden PPMI Daeng Wahidin berharap ke depannya serikat pekerja dan serikat buruh tidak ada yang salah arah. Serikat pekerja dan serikat buruh kata dia mesti mengikuti kemauan rakyat Indonesia.
“Jadi dengan kami datang dan menggugat ke MK, ini membuktikan tambahan bahwa AASB konsisten menolak keras UU Cipta Kerja, termasuk kepada kebijakan-kebijakan politik yang akan kita buat ke depan supaya semua segera disadarkan agar tidak ada serikat pekerja yang salah arah. Ikuti kemauan rakyat Indonesia. Hidup buruh!” tegas Daeng, kemarin, Selasa (9/5/2023), lewat akun YouTube LEM TV.
Ia menagaskan bahwa AASB konsisten melawan UU Cipta Kerja Nomor 6 Tahun 2023 ini, sejak dari dahulu sampai sekarang, termasuk langkah-langkah politik: aksi-aksi yang dilakukan itu sejalan dengan yang dilakukan (gugatan).
“Ini menunjukkan bahw gugatan yang kita lakukan hari ini adalah perlawan hukum, yang sejatinya nanti kita lihat keputusannya. Tidak mungkin putusannya berbeda dengan yang kemarin, karena ini isinya sama. Cuma copy paste. Jadi kalau nanti UU Cipta Kerja ini diputuskan lain oleh MK maka kita saat kita bangun perlawanan secara revolisoner, progresif, untuk melawan ketidakadilan, pengkhianat konstitusi yang sudah dilakukan oleh pemerintah da DPR RI,” katanya berapi-api.
Daeng mengingatkan bahwa rakyat Indonesia adalah pemilik negeri ini. Bukan pemerintah, bukan Jokowi, bukan DPR, bukan MK. “Yang punya negeri ini adalah rakyat Indonesia, yang mayoritas di dalamnya kaum buruh Indonesia, yang hari ini benar-benar tertindas, teraniaya, juga dijadikan ladang seks,” katanya lagi.
Ia mengajak kepada seluruh rakyat Indonesia untuk bersatu padu, bangkit melawan, hancurkan tirani demi tegaknya konstitusi di negeri Indonesia menuju negara yang berdaulat, merdeka, adil dan makmur.
(Rob/parade.id)