Jakarta (parade.id)- Elektabilitas bakal calon presiden (Bacapres) dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto terbaru mengalahkan Bacapres dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo. Selisih elektabilitas Ganjar cukup lumayan dengan Prabowo, yakni 10,4 persen.
Angka Prabowo pada 52 persen. Sedangkan Ganjar di angka 41,6 persen. Sementara Anies Baswedan di angka 6,4 persen.
Tingginya elektabilitas Prabowo meninggalkan Ganjar itu, setidaknya jika dilakukan head to head saat survei dilakukan. Demikian temuan survei LSI Denny JA, baru-baru ini.
Tren elektabilitas Prabowo menanjak. Kisaran Mei, Juni, dan Juli, Ketum Gerindra itu unggul. Mei (44,5%), Juni (50,4%), dan Juli (52%).
Sedangkan Ganjar, dalam catatan LSI Denny JA hanya unggul di bulan Januari (43,1%). Di bulan itu, selisih dengan Prabowo di kisaran 4 persen.
Ada beberapa penyebab keunggulan Prabowo dalam head to head ini. Di antaranya terkait distribusi suara.
“Prabowo unggul di semua pemilih partai selain PDIP. Ganjar unggul di pemilih PDI Perjuangan,” demikian temuan LSI Denny JA pada bagian kedua.
Lainnya, yang menjadi penyebab keunggulan Prabowo atas Ganjar jika head to head adalah: Empat blunder Ganjar+Megawati dan Gerakan Cantik Prabowo.
Blunder pertama Ganjar terkait nonton film porno. Kedua, blunder Ganjar+Megawati terkait sebutan petugas partai (ke Capres Ganjar).
Blunder ketiga Ganjar terkait batalnya Piala Dunia FIFA U-20. Ganjar dipersepsikan ikut membuat batal acara tersebut.
Blunder keempat Ganjar terkait dirinya menegur Pj Gubernur DKI Jakarta, saat berada di pasar Warakas Tanjung Priok. Ganjar saat itu menelepon Pj Gubernur DKI Jakarta Heru dengan dalih meneruskan keluhan pedagang pasar.
Adapun terkait gerakan cantik Prabowo yang menyebabkan ia unggul dalam temuan LSI Denny JA di momen head to head adalah pertama, karena Menteri Pertahanan itu dinilai semakin akrab dengan Jokowi.
Kedua, terkait sosialisasi komitmen Prabowo untuk mengangkat kesejahteraan rakyat—menyebarnya billboard Prabowo di banyak kabupaten dengan tulisan: “Tegas sejahterakan rakyat.”
LSI Denny JA menggunakan metodelogi sampling multi-strage random sampling. Ada 1.200 responden.
Adapun teknik pengumpulan datanya yakni dengan wawancara tatap muka—menggunakan kuesioner. Waktu pengumpulan data pada 30 Mei-12 Juni 2023
Margin off error kurang lebih 2,9 persen. Dan dilengkapi dengan riset kualitatif.
(Rob/parade.id)