Jakarta (parade.id)- Ketum Konfederasi KASBI Sunarno menimpali bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto yang meminta buruh tidak banyak nuntut upah ke pengusaha, dengan mengatakan bahwa kenaikan upah harus terus diperjuangkan. Permintaan Prabowo ini menyusul pembahasan penetapan minimum tahun 2024.
“Tuntutan kenaikan upah buruh, ya, harus terus kami perjuangkan,” kata Sunarno, kemarin malam, kepada parade.id.
Menurut Sunar, perjuangan kenaikan upah kaum buruh yang dilakukan setiap akhir tahun adalah sebuah bukti nyata bahwa Pemerintah Indonesia memang gagal membuat konsep kenaikan upah yang layak bagi buruhnya.
“Saat ini terjadi kesenjangan upah diberbagai daerah Indonesia, bahkan di kota/kabupaten wilayah Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Barat pinggir, dan Jawa Timur pinggir upahnya sangat kecil,” ungkap Sunar.
Terkait umbar janji Prabowo jika terpilih menjadi presiden 2024 yang akan memberikan sejumlah subsidi kepada para buruh (subsidi BBM, biaya kesehatan, biaya sekolah, hingga makan siang gratis), disebut oleh Sunar, itu hanya janji-janji—seolah-olah membela kaum buruh.
“Toh sekarang pemerintahan Jokowi yang notabene Capres Prabowo ada di dalamnya juga enggak bisa berbuat banyak terkait program kesejahteraan buruh. Tapi justru menerbitkan UU Sapu jagat dengan Omnibus Law Cipta kerja, yang secara subtansi telah mendegradasi hak-hak kaum buruh,” kata Sunar.
“Dan dampaknya saat ini luar biasa buruk bagi buruh. Bukan menciptakan lapangan kerja tapi justru banyak buruh yang di-PHK dengan pesangon kecil, perubahan sistem kerja yang fkeksibel (sistem kerja kontrak, outsourcing, magang dan upah murah),” tambahnya.
Sunar merasa, apa yang terjadi sejauh ini, adalah pemerintah lebih mementingkan para investor, dengan cara menghamba dan memberikan karpet merah bagi mereka.
Sunar mengingatkan, Prabowo dan bacapres-bacawapres lainnya agar jangan hobi mengumbar janji—tapi tidak pernah mau menepati. “Kami akan terus berkonsolidasi dan menjadi oposisi atas rezim oligarki,” imbuhnya.
(Rob/parade.id)