Jakarta (parade.id)- 90 hari menjelang Pilpres 2024, lembaga survei LSI Denny JA merilis temuan terbaru terkait dinamika respons masyarakat terhadap tiga pasangan capres-cawapres.
Dalam temuan itu, Prabowo-Gibran (40,3%) menduduki peringkat pertama—dengan disusul Ganjar-Mahfud (28,6%) dan Anies-Muhaimin (20,3%). Sisanya 10,8 persen belum menjawab, rahasia, tidak tahu, atau tidak jawab.
“Pemilu presiden akan dilangsungkan tahun 2024 yang akan datang. Ada 3 calon yang akan maju sebagai calon presiden dan calon wakil presiden. Dari tiga 3 pasangan nama berikut, mana yang akan Bapak/Ibu pilih?” demikian pertanyaan kuesioner LSI Denny JA kepada responden.
Dalam temuan survei itu, dirilis bahwa elektabilitas Prabowo-Gibran meningkat. Ada enam poin temuan mengapa hal tersebut bisa terjadi.
Pertama, karena dipengaruhi Prabowo sebagai personal, karena dianggap menarik. Kedua, karena pemilih Prabowo pada milenial meningkat.
Ketiga, karena Prabowo makin popular di kalangan wong cilik. Dan keempat, karena efek Gibran: semakin diserang justru semakin popular. Kritik dinasti dan KKN, malah dianggap tidak kompeten, tidak berefek.
Sementara itu, Ganjar-Mahfud elektabilitasnya merosot tajam. Ada empat penyebabnya.
Pertama, karena blunder. “Semakin menyerang Jokowi, semakin pendukung Jokowi pergi dari Ganjar.”
Kedua, karena basis Ganjar di Jawa Tengah semakin direbut Gibran. Ketiga, karena sebab 10 tahun Ganjar memimpin Jawa Tengah—termiskin nomor 2 di jawa.
Terakhir, karena makin menguatnya isu Ganjar yang hanya petugas partai. “Isu petugas partai melemahkan persepsi leadership Ganjar. Mayoritas pemilih ingin presiden yang punya leadership/kepemimpinan kuat.”
Pasangan Anies-Muhaimin, dalam rilis LSI Denny JA, menaik. Hanya ada dua penyebabnya mengapa hal tersebut terjadi.
Pertama, karena pemilih yang pergi dari Ganjar dan kemudian memilih Anies-Muhaimin, dengan persentase 40,2 persen.
Kedua, karena pemilih Anies-Muhaimin memiliki pemilih tambahan dari kalangan terpelajar, seperti mahasiswa/D3 ke atas.
Metodelogi sampling yang digunakan multi-stage random sampling, dengan 1.200 responden.
Adapun teknik pengumpulan data yakni dengan wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner, dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen.
Waktu pengumpulan data dari tanggal 6-13 November 2023.
(Rob/parade.id)