Jakarta (PARADE.ID)- Aktivis senior dari Petisi 28, Haris Rusly Moti mengatakan bahwa kepemimpinan di bawah Jokowi bisa (dikatakan) telah membahayakan keselamatan rakyat Indonesia, jika terus mengabaikan masukan positif yang disampaikan oleh rakyat terkait pelaksanaan Pilkada 2020.
“Bayangkan, usulan dua ormas dengan keanggotaan terbanyak, NU & Muhammadiyah, untuk tunda Pilkada, tapi dilepehin Istana,” kata dia, kemarin, di akun Twitter-nya.
Menurut dia, Pilkada langsung kali ini telah melanggar dua protokol darurat sekaligus.
“Pertama, melanggar protokol darurat ekonomi menghadapi resesi yg membutuhkan penghematan. Pilkada langsung hamburkan duit.”
Dan kedua kata dia, yakni telah melanggar protokol darurat kesehatan menghadapi Covid-19 yaitu physical distancing (menjaga jarak).
Pilkada 2020 direncanakan akan berlangsung pada tanggal 9 Desember mendatang. Berlangsung di banyak daerah seluruh Indonesia.
(Robi/PARADE.ID)