Jakarta (parade.id)- Aksi AASB pada tanggal 30 September kawal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Omnibus Law UU Cipta Kerja disampaikan Ketum KSPSI Jumhur Hidayat, Rabu (27/9/2023), secara virtual.
Menurut Jumhur, aksi pada tanggal 30 September nanti, adalah aksi awalan, untuk tetap berada pada garis perjuangan. Aksi akan dilakukan di gedung MK.
“Kita tetap pada garis merah perjuangan, menolak dan meminta agar Omnibus Law UU Cipta Kerja dicabut atau dibatalkan. Menolak sampai kapan pun dan situasi apa pun,” tegas Jumhur dalam video akun YouTube Logika Rakyat, yang dilihat parade.id.
Selain sebagai awalan, aksi ini disebut juga sebagai aksi pemanasan/warning kepada Mahkamah Konstitusi (MK).
“Di tanggal itu kita akan menyatakan sikap kepada publik terhadap rencana putusan MK. Pimpinan serikat dan konfederasi sudah siap untuk aksi di tanggal 30 September itu,” katanya.
Intinya, kata Jumhur, selama masih ada Omnibus Law UU Cipta Kerja itu, hadir, di saat itu pula AASB melawan dan berjuang, karena ini menyangkut harga diri, harkat, dan martabat bangsa yang tidak ingin bangsa kita menjadi kuli, jongos, di negeri sendiri.
(Rob/parade.id)