Jakarta (parade.id)- Puluhan mahasiswa dari berbagai kampus atau universitas, yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia Kerakyatan (BEM SI Kerakyatan), hari ini, Jumat (30/9/2022), melakukan aksi unjuk rasa, terkait kenaikan harga BBM subsidi, di sekitar air mancur Bank Indonesia, Jakarta.
Perwakilan BEM atau pimpinan mahasiswa bergilir menyampaikan orasinya, yang intinya menolak kenaikan harga BBM. Umumnya, mereka menilai bahwa kenaikan harga BBM telah berdampak ke banyak hal.
Kenaikan BBM juga dinilai telah menjauhkan rakyat dari kesejahteraan. Apalagi di masa pemulihan ekonomi saat ini, yang berpotensi jauh dari kesejahteraan. Rezim Jokowi dinilai telah mengkhianati rakyat atas kenaikan BBM dan soal lain yang dimaksud mereka.
Selain penolakannya terhadap kenaikan harga BBM, ada beberapa isu atau tuntutan yang mereka bawa. Di antaranya menuntut pemerintahan Jokowi-Ma’ruf untuk menyelesaikan kasus pelanggaran HAM berat di masa lalu untuk keadilan bagi keluarga korban.
Mereka juga menolak (pembangunan) infrastruktur yang tidak memenuhi keadilan bagi rakyat Indonesia. Massa juga enuntut agar dilakukannya perbaikan untuk KPK, dengan mengembalikan independensi KPK lewat UU.
Hal lain, massa menolak normalisasi pendiidkan, khususnya kepada perguraan tinggi. Hal itu dibacakan Koordinator Pusat BEM Kerakyatan, Abdul Kholiq.
Mereka direncanakan akan kembali datang dengan massa yang lebih dari hari ini. Membawa banyak elemen untuk bergabung, karena aspirasi kami belum ditindaklanjuti. Direncakan pada tanggal 20 Oktober 2022, tepat di Hari Sumpah Pemuda.
Aksi mereka sempat diwarnai dorong-dorongan dengan aparat kepolisian, karena akan menutup jalan. Dorong-dorongan itu sempat terjadi berkali-kali. Syukur, tidak terjadi benturan.
Namun, dari masing-masing pihak mengakui bahwa ada di antara mereka mengalami luka. Baik itu dari pihak kepolisian maupun dari mahasiswa.
Massa mahasiswa bubar sekiranya pukul 18.00 WIB. Mereka melakukan aksi sejak sekitar pukul 15.00 WIB.
(Rob/parade.id)