Jakarta (parade.id)- Puluhan orang yang mengatasnamakan Aliansi Emak-emak Bergerak (AEB) Lintas Provinsi, hari ini, Selasa (17/1/2023) melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta. Ada tujuh isu atau tuntutan yang dibawa oleh massa aksi.
“Kembalikan kedaulatan ke tangan rakyat, batalkan Perppu Cipta Kerja, hentikan pemilu curang, tolak TKA China–rakyat Indonesia banyak pengangguran–PHK di mana-mana, turunkan harga BBM, turunkan bahan pokok, dan tolak KUHP,” demikian bunyi tuntutan mereka.
Salah satu orator Nurdiati Akma menjelaskan mengapa melakukan aksi di depan Gedung DPR RI. Menurut dia karena soal (tuntutan) yang dibawa, pemerintah, khususnya presiden tidak mendengarkannya.
“Maka kami ke sini. Tapi ke sini, hanya PKS saja yang menerima kami. PKS peduli kepada kita (Emak-emak). Ke mana partai lain?” orasinya.
Apa yang dituntut oleh massa aksi, menurut dia untuk kepentingan bangsa dan negara.
“Misal, apakah saat ini negara masih berdaulat? Contoh saja soal berita TKA di Sulawesi, di mana justru pekerja lokal yang ditangkap. Padahal yang jahat TKA,” kata dia.
Orator lain, Khodijah meminta TKA China diusir dari sana. Alasan dia karena TKA China mengancam kedaulatan dan eksistensi negara Indonesia.
“Ini bukan saja soal ekonomi saja, melainkan pertahanan negara kita, Indonesia. Dan ancaman China itu benar adanya,” orasinya.
Ia mengingatkan agar pemerintah jangan memberi karpet merah. Ia kembali menegaskan supaya TKA China dikeluarkan dari Indonesia.
Orator lainnya, Rina Tanjung, menjelaskan mengapa aksi dilakukan di depan Gedung DPR RI. Menurut dia karena belakangan ini rakyat dipertontonkan ketidakadilan sehingga massa mengadu ke perwakilannya.
“Tapi ternyata mereka lemah syahwat. Padahal kita kan berharap ke wakil kita,” orasinya.
(Rob/parade.id)