Jakarta (PARADE.ID)- Ketua MUI KH. Cholil Nafis mengatakan bahwa Alquran dan Pancasila bagaikan jiwa dan fisiknya umat Islam. Sehingga, pertanyaan soal memilih atau tak boleh memilih keduanya antara Pancasila atau Alquran, menurut dia adalah pertanyaan yang konyol.
“Meskipun tujuan pertanyaan utk pemetaan,” demikian katanya, kemarin.
Menurut dia, berpancasila yang baik pastinya ber-Islam yang utuh, demikian sebaliknya. Maka harusnya tak ada alasan untuk didikotomikan.
“Jangan meminggirkan al-Qur’an jadi wilayah privat dan pancasila wilyah publik. Krn keduanya bisa diamalkan secara bersamaan, baik privat dan publik,” tertulis demikian di akun Twitter-nya.
Ia memberi tahu, bahwa nilai Pancasila itu spiritnya adalah Alquran. Alquran adalah inspirasi dan aspirasi.
“Pacasila bukan agama tapi isinya dijuwai agama,” tekannya.
Kemungkinan, soal memilih Pancasila atau Alquran adalah pertanyaan yang ditanyakan ke pegawai KPK untuk menjadi ASN. Pertanyaan ini masuk ke dalam tes wawancara kebangsaan (TWK) yang diselenggarakan oleh KPK.
(Rgs/PARADE.ID)
![Sejarah Dijadikan “Permainan” Survei [KedaiKOPI] dalam Penetapan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional](https://parade.id/wp-content/uploads/2025/11/19817312-898A-4430-861C-CCAF56E21581-120x86.jpeg)
