Jakarta (parade.id)– Anggota Dewan Pakar Timnas AMIN Bambang Widjojanto mengindikasikan ada algoritma yang menggelembungkan suara pasangan calon tertentu. Hal itu ia katakan usai Tim IT Timnas AMIN melakukan audit forensik terhadap data di Sirekap KPU selama beberapa hari ini.
“Algoritma sistem di-setting untuk pemenangan paslon tertentu yang secara otomatis mendapatkan suara di atas 50 persen,” kata dia, Jumat (16/2/2024), lewat akun YouTube-nya.
Ia memberikan contoh di mana telah terjadinya perubahan data suara dari sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) yang menguntungkan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
“Ini betul-betul bukan sekedar salah menulis. Bukan sekadar angka yang dicatat. Tapi sistem itu yang membangun setting-nya,” kata dia.
Ia meyakini kejanggalan data dalam aplikasi Sirekap milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) itu adalah bukti adanya kecurangan dalam Pemilihan Presiden 2024. Timnas AMIN menyebut akan membawa bukti tersebut apabila mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK).
“Jadi kalau terus main-main, forensik ini akan kami buka di depan Mahkamah Konstitusi. Jadi ada kecurangan yang bisa juga ditemukan dan kita mempunyai forensik yang bisa masuk di situ,” tegasnya.
Mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi itu mengatakan tim AMIN akan terus mengumpulkan bukti-bukti kecurangan dalam Pemilu. Salah satunya dengan melakukan audit forensik dengan metode-metode lainnya.
“Ini akan dijelaskan lebih lanjut oleh tim ahli, karena kalau dibuka sekarang itu akan digunakan (lawan) untuk antisipasi,” kata dia.
(Rob/parade.id)