Jakarta (parade.id)- BEM Unsoed tolak UU TNI. Penolakan ini seiring dugaan adanya oknum tentara memasuki kampus.
“Rezim fasis Prabowo-Gibran semakin gencar mengintervensi ranah-ranah sipil termasuk kampus di dalamnya. Kedatangan Komandan dan 5 orang prajurit berseragam sipil ke kampus UNSOED menjadi bentuk konkret terancamnya supremasi sipil,” demikian keterangan BEM Unsoed lewat akun X @BEM_Unsoed, Kamis (27/3/2025).
“Nahasnya, birokrat UNSOED nampak tidak berdaya melihat hal tersebut bahkan ‘menyambut baik’ kehadiran militer di kampusnya. Bahkan panggilan tersebut merupakan desakan yang cukup menekan BEM UNSOED.”
Dalam forum tersebut pun dijelaskan BEM Unsoed, tidak ada sama sekali kesepakatan ataupun diskusi yang terstruktur.
Berbagai bentuk intervensi tersebut BEM Unsoed 2025 menyatakan sikap, yakni: 1. Mengutuk Masuknya Militer ke Wilayah Kampus Sebagai Bentuk Intervensi Terhadap Civitas Akademika Universitas Jenderal Soedirman. 2. Mengutuk Segala Bentuk Upaya Pelemahan Gerakan Mahasiswa oleh Militer Khususnya di Wilayah Banyumas.
3. Menuntut Civitas Akademika Universitas Jenderal Soedirman Khususnya Akademisi serta Petinggi Kampus Untuk Menyatakan Sikap yang Sama yakni Mengutuk Segala Bentuk Intervensi Militer di Ranah Sipil Termasuk Kampus. 4. Menuntut Civitas Akademika Universitas Jenderal Soedirman Khususnya Akademisi serta Petinggi Kampus Untuk Menyatakan Sikap yang Sama yakni Menolak UU TNI Sebagai Sebuah Kelanggengan Dwi Fungsi TNI.
“BEM UNSOED akan terus melawan semua tindakan militeristik ataupun intervensi hingga masuk ke ranah kampus.”
(Rob/parade.id)