Jakarta (parade.id)- Baru-baru ini, Ketua Karang Taruna Muhammad Zulkifli memberikan pembekalan kepada para kadernya di Kecamatan Tamalanrea dan Kecamatan Biringkananya. Dalam rangkaian pemberian bekal kepada kadernya itu, Zulkifli menyinggung adanya penolakan pembangunan sekolah berbasis agama (Kristen) di Parepare.
“Karang Taruna Makassar menyatakan sikapnya atas penolakan sekelompok orang yang mengatasnamakan ormas Islam menolak pembangunan sekolah Kristen Gamaliel di kota Parepare. Dalam kegiatan pembekalan kepada kader karang taruna Kecamatan Tamalanrea dan Kecamatan Biringkananya tentang bahaya disintegrasi bangsa yang dipicu oleh sikap sikap intoleransi antar umat beragama,” kata Zulkifli kepada media, kemarin malam.
“Soal penolakan pembangunan sekolah Kristen di Kota Parepare di mana salah satu penyebab penolakan ini adalah karena berada di daerah yang mayoritas muslim dan diduga dianggap sebagai upaya untuk melancarkan program kristenisasi,” tambahnya.
Menurut pandangan Karang Taruna Makassa, bahwa jika penolakan itu di lakukan karena dianggap menyalahi regulasi di Kota Parepare, maka iarasa itu sah-sah saja.
“Tapi sangat tidak elok jika penolakan itu hanya didasari hanya karena perbedaan agama. Kondisi yang kurang elok ini telah tersebar sehingga dianggap perlu bagi kami untuk menyatakan sikap,” katanya.
Ada empat poin sikap atas hal itu. Pertama, mengecam tindakan kelompok FPI dan semua ormas yang diduga memaksa menghentikan pembangunan sekolah kristen dengan alasan karena berada di lokasi yang mayoritas muslim.
Kedua, Anggota DPRD Kota Parepare adalah wakil rakyat untuk seluruh agama dan bukan untuk satu agama sehingga dalam penyelesaian masalah ini wajib untuk tegas mengacu kepada regulasi yang ada dan bukan mengacu kepada aturan satu agama. Ketiga, meminta pemerintah Kota Parepare untuk tegak lurus kepada regulasi yang ada dalam proses pembangunan sekolah tersebut dan tidak terpengaruh dengan kelompok kelompok intoleran yang menggunakan alasan agama untuk menabrak regulasi yang ada.
Keempat atau terakhir, Karang Taruna Makassar meminta masyarakat untuk tidak terpengaruh oleh kelompok mana pun untuk melakukan tindakan-tindakan intoleran kepada sesama anak bangsa yang beragama lain.
Sebelum itu, Zulkifli, juga mengingatkan masyarakat luas untuk tidak terprovokasi. Menurut dia, soal itu sebaiknya masyarakat melakukan langkah tabayun ke pemerintah kota setempat.
“Tidak terprovokasi ataupun terhasut oleh kelompok (FPI) itu,” katanya.
Kalaupun alasan penolakan itu karena sekolah akan berdiri di lingkungan mayoritas muslim, menurut Zul, sapaan akrabnya, itu sama seperti menunjukkan sikap intoleran terhadap sesama—kepada saudara sebangsa yang beragama lain.
“Kalau teori kawasan merupakan mayoritas muslim, maka tidak ada gereja di Indonesia. Tapi faktanya kan banyak rumah ibadah umat kristiani,” kata Zul.
Menurut Zul, sama seperti sekolah lainnya, pendirian sekolah (Kristen) di Parepare itu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Menanamkan akhlak bagi anak-anak mereka, karena pendidikan dinilai penting.
“Maka kita berharap masyarakat tidak termakan hasutan dari pihak yang tidak bertanggung jawab oleh kelompok itu, karena mereka boleh jadi akan memanfaatkan aksi warga. Aksi penolakan seperti ini paling disukai kelompok paham radikal,” imbuh Zul.
Zul menyayangkan terjadinya aksi demo penolakan pembangunan sekolah (Kristen) Gamaliel Soreang di kota Parepare yang dimotori kelompok Front Persaudaraan Islam (FPI) pada Jumat (6/10/2023).
Aksi penolakan yang dimotori FPI itu berlangsung di Jalan Poros Parepare-Pinrang dan Kantor DPRD Parepare.
Dikutip Zul dari media, bahwa Pimpinan DPRD Parepare memberikan atensi terhadap soal ini. Anggota DPRD setempat, Kamaluddin Kadir kepada media Jumat (6/10/2023) mengatakan kehadiran Sekolah Kristen Gamaliel Soreang di kota Parepare berpotensi terjadi gesekan jika tak segera ditangani secara serius.
“Kita menghindari jangan sampai ada konflik terjadi di masyarakat, jadi hari Senin (9/10) kita ketemu lagi dengan mengundang pihak PUPR, pemerintah daerah, warga yang melakukan demo dan pihak sekolah,” ucap Kamaluddin.
(Verry/parade.id)