Minggu, Agustus 17, 2025
  • Info Iklan
Parade.id
  • Login
No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum
  • Pertahanan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Opini
  • Profil
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Internasional
    • Pariwisata
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Sosial dan Budaya
Parade.id
Home Nasional

Berilmu = Takut pada Allah

redaksi by redaksi
2021-06-07
in Nasional, Pendidikan, Uncategorized
0
Berilmu = Takut pada Allah
0
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta (PARADE.ID)- Tak heran para ulama sejak dulu tak bosan mengingatkan. Mengulang-ulang kembali terkait niat belajar atau motivasi menuntut ilmu

ORANG berilmu dan tidak berilmu itu berbeda. Keduanya tidak sama. Antara orang yang mengetahui dan tidak mengetahui. Itu sudah pasti. Secara ketetapan teori ataupun realitas dalam kehidupan sehari-hari.

Related posts

Kebijakan Pemerintah Dibuat tanpa Landasan Ilmiah, Beda dengan Pendiri Bangsa

2025-08-16
Eks Jaksa Agung Sebut Indonesia Alami Kemerosotan Nasional Sejak 1965

Eks Jaksa Agung Sebut Indonesia Alami Kemerosotan Nasional Sejak 1965

2025-08-16

Orang yang tahu dan mengerti dianggap bisa mengerjakan sesuatu dengan baik dan benar. Sedangkan orang yang tidak tahu jika bekerja biasanya akan asal-asalan. Paling tidak hasil kerjanya kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Firman Allah: “Apakah sama antara orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu? Sesungguhnya hanya orang yang berakallah yang bisa mengambil pelajaran.” (QS. Az-Zumar [39]: 9). Dalam ayat lain, “Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama,” (QS. Al-Fathir [35]: 28).

Mukjizatnya, al-Qur’an menyebut perbedaan itu dengan uslub istifham inkari (redaksinya bertanya tapi sesungguhnya mengingkari). Apakah keduanya sama? Ya jelas tidak. Itu tak mungkin sama. Barangkali begitu nada dan kalimat ayat tersebut jika diterjemahkan kembali. Bagi orang beriman, sekadar berbeda rupanya belum cukup. Sebab masalahnya bukan asal tidak sama. Lalu selesai begitu saja.

Tapi bagaimana perbedaan itu sesungguhnya? Kalau sudah berilmu, apa setelahnya? Paling utama tentu saja mengembalikan segala sesuatu yang dipunyai manusia kepada iman. Termasuk ilmu. Patokan awal ilmu bermanfaat jika terkait dengan hidayah. Iman itu sumber kebahagiaan. Untuk itu, ilmu yang menjauhi hidayah hanyalah awal dari bencana. Ilmu tanpa hidayah berarti yang didapat bukan berkah dan merasa bahagia. Tapi bisa celaka yang berujung sengsara. Dunia dan Akhirat kelak.

Inilah pentingnya orientasi ilmu. Tak heran para ulama sejak dulu tak bosan mengingatkan. Mengulang-ulang kembali terkait niat belajar atau motivasi menuntut ilmu. Bahwa kewajiban yang digariskan dalam menuntut ilmu bukan sekadar tanpa tujuan. Perintah bersungguh-sungguh mencari ilmu tak lain beririsan dengan tujuan hidup itu sendiri. Sebab orientasi ilmu yang benar hakikatnya sama dengan kewajiban menghambakan diri kepada Sang Pencipta.

Dengan pemahaman di atas, maka orang berilmu seharusnya menjadi orang-orang yang paling takut ketika disebut nama Tuhannya.

Sebab, dengan ilmu yang dimiliki, mereka adalah kumpulan manusia yang paling paham hakikat hidup ini. Mereka dianggap sangat mengerti hukum-hukum agama dan kewajiban menegakkan syariat. Mereka juga berada di garda terdepan dalam urusan santun dan meninggikan adab ketika bermuamalah kepada sesama manusia. Serta banyak lagi manfaat positif dari ilmu tersebut.

Orang berilmu berarti punya keyakinan akan ke-MahaKuasa-an Allah Ta’ala. Imannya menjadi kuat. Ibadahnya lagi terjaga. Allah menjadi satu-satunya sandaran hidupnya. Bukan lagi bersandar kepada manusia atau ciptaan lainnya yang biasa dipertuhankan oleh manusia-manusia lalai dan tidak berilmu. Dengan bersandar keyakinan kepada-Nya, cara pandang orang berilmu niscaya ikut berubah. Jika orang-orang bekerja hanya untuk dunianya saja. Maka orang beriman mengejar nasibnya di akhirat melalui kehidupan dunianya saat ini.

Kisah tukang sihir di zaman Fir’aun layak jadi renungan sebagai penutup. Tatkala akalnya tercelup hidayah iman. Ilmu dan amalnya seketika berubah. Kalau dulu mereka adalah penyokong segala tindak tanduk dan ketetapan Fir’aun. Kini sikap itu berubah 180 derajat. Gagah ‎berani mereka mendeklarasikan keimanan di tengah lapangan terbuka. Tepat di hadapan wajah Fir’aun. Tanpa secuil rasa takut sedikitpun. Mereka sadar dan penuh yakin dengan ucapan tauhid tersebut.

Firman Allah, “Mereka berkata: Tidak masalah, sesungguhnya kepada Tuhan kamilah, kami akan kembali. ‎Sesungguhnya kami sudah sangat berharap Allah mengampuni dosa-dosa dan ‎kesalahan-kesalahan kami, dan kami betul-betul berharap menjadi orang-orang awal ‎beriman.” (QS. Asy-Syuara [26]: 50-51).

(Robi/hidayatullah/PARADE.ID)

Tags: #Berilmu#Jakarta#Religi
Previous Post

Meredam Wabah dengan Banyak Bersedekah

Next Post

Perbanyak Shalawat di Masa Wabah!

Next Post
Perbanyak Shalawat di Masa Wabah!

Perbanyak Shalawat di Masa Wabah!

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kebijakan Pemerintah Dibuat tanpa Landasan Ilmiah, Beda dengan Pendiri Bangsa

2025-08-16
Eks Jaksa Agung Sebut Indonesia Alami Kemerosotan Nasional Sejak 1965

Eks Jaksa Agung Sebut Indonesia Alami Kemerosotan Nasional Sejak 1965

2025-08-16
Pidato Lengkap Presiden Prabowo soal RAPBN 2026 dan Nota Keuangan

Pidato Lengkap Presiden Prabowo soal RAPBN 2026 dan Nota Keuangan

2025-08-15

Wakil Ketua DPR dan Wamenaker di RAKORNAS KSBSI: DBKN Setingkat Menteri, Sudah Ditandatangani

2025-08-15
KSBSI Tegaskan Komitmen Menghadapi Krisis Iklim dan Transisi yang Adil

KSBSI Tegaskan Komitmen Menghadapi Krisis Iklim dan Transisi yang Adil

2025-08-15
Suara 960 Ribu Pemilih Partai Buruh Terancam Sia-sia di Pemilu 2029

Suara 960 Ribu Pemilih Partai Buruh Terancam Sia-sia di Pemilu 2029

2025-08-15

Twitter

Facebook

Instagram

@paradeid

    The Instagram Access Token is expired, Go to the Customizer > JNews : Social, Like & View > Instagram Feed Setting, to refresh it.

Berita Populer

  • Nama Ananda Tohpati Terseret Isu Dugaan Pengelolaan Dana Tambang di Raja Ampat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ada Pungutan Berkedok Sumbangan di SMAN 1 Bandar Perdagangan (SMANSA)?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Alahan Panjang, Nagari Paling Indah di Sumbar hingga Disebut Mirip Eropa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Disebut Sengsara karena Pulang ke Indonesia, Ini Kata Ricky Elson

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Partai Buruh Siapkan Aksi Serentak Tuntut Kenaikan Upah 2026

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tagar

#Anies #ASPEKIndonesia #Buruh #China #Cianjur #Covid19 #Covid_19 #Demokrat #Ekonomi #Hukum #Indonesia #Internasional #Jakarta #Jokowi #Keamanan #Kesehatan #Kolom #KPK #KSPI #Muhammadiyah #MUI #Nasional #Olahraga #Opini #Palestina #Pariwisata #PartaiBuruh #PDIP #Pendidikan #Pertahanan #Pilkada #PKS #Polri #Prabowo #Presiden #Rusia #RUUHIP #Siber #Sosbud #Sosial #Teknologi #TNI #Vaksin dpr politik

Arsip Berita

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kontak
Email: redaksi@parade.id

© 2020 parade.id

No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum
  • Pertahanan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Opini
  • Profil
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Internasional
    • Pariwisata
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Sosial dan Budaya

© 2020 parade.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In