Makassar (PARADE.ID)- Brigade Muslim Indonesia (BMI) mengawal kegiatan mahasiswa Papua ketika memperingati Hari HAM Dunia yang jatuh pada Jumat, 10 Desember 2021.
Menurut Ketum BMI, M Zulkifli, hal tersebut dilakukan karena diduga kuat akan disusupi kelompok yang menyuarakan dukungan kepada teroris Papua dengan cara mengibarkan bendera Bintang Kejora di Monumen Mandala, Makassar.
![Kebijakan Efisiensi Pemerintah Penyebab Karyawan Hotel [Banyak] Di-PHK](https://parade.id/wp-content/uploads/2025/06/8DD5286B-C8DC-4202-AB1A-0D158ED30BB0-120x86.jpeg)
“Aksi (pengawalan) ini dipicu oleh surat pemberitahuan dari Forum Persaudaraan Mahasiswa Papua ke Polres bahwa mereka akan melakukan aksi di Monumen Mandala. Jadi kami turun dengan kekuatan 100 orang untuk memperingatkan mereka, di depan asrama Papua, jalan Lanto,” kata dia, dalam keterangannya kepada parade.id, Jumat (10/12/2021).
Menurut BMI, kata dia, jika mereka ingin menyuarakan HAM bagi kelompok teroris Papua (KKB), yang menurut dia memang layak dimusnahkan, maka kata dia BMI jauh lebih berhak meminta penegakan HAM demi keadilan buat tenaga kesehatan, para guru dan rakyat biasa yang dibantai oleh teroris Papua.
“Kami secara tegas menyampaikan ke anak-anak Papua jangan coba-coba menyuarakan kemerdekaan Papua di jalan-jalan Makassar, apalagi mengibarkan bendera teroris Papua merdeka Bintang Kejora di Monumen Mandala yang merupakan simbol pembebasan Irian Barat,” ia memperingatkan.
Disebutkan oleh Zul, bahwa di titik fly over di tengah-tengah ramainya aksi mahasiswa, BMI menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta aksi demo. Tapi BMI tetap mengimbau agar seluruh peserta aksi, baik mahasiswa, ataupun aliansi lainnya untuk jangan terprovokasi dengan ajakan orang yang tidak bertanggung jawab, yang tentunya bisa menciderai hari HAM dengan ikut menyuarakan dukungan kepada gerakan teroris Papua Merdeka.
“Karena sesungguhnya kami hadir untuk melawan kelompok-kelompok perongrong negara yang bisa saja menyusup ke dalam barisan mereka,” tandasnya.
(Verry/PARADE.ID)
