Jakarta (PARADE.ID)- Pengamat Center for Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi mengamati pertumbuhan ekonomi Indonesia yang minus 5 persen. Terkait itu, Khadafi pun merasa isu reshuffle tampaknya akan disegerakan oleh Jokowi.
“Reshuffle kabinet saat ini Tenggelam. Tapi sebetulnya, tidak juga. Kabarnya, Masih tetap dibicarakan dalam lingkaran Istana…. Apalagi dlm posisi minus 5.32 persen. Hal ini hanya mempercepat reshuffle kabinet saja….,” kata dia, Rabu (5/8/2020).
Khadafi menilai atas adanya itu, pemerintahan (baca: kabinet) sekarang dapat dikatakan telah gagal. Belum lagi tampak gagal terkait nenangani pagebluk yang sudah banyak memakan bulan.
“Dan ekonomi Makin turun…,” demikian yang tertulis di akun Facebooknya.
Reshuffle pun sebetulnya menurut dia hanya sebagai obat untuk memperpanjang pemerintahan Jokowi saja. Tak lebih tampaknya.
Isu reshuffle sempat ramai beberapa waktu lalu. Bahkan, di kalangan wartawan dan boleh jadi publik mendapatkan “bocoran” siapa-siapa saja menteri yang harus dicopot karena buruk kinerjanya.
Paling santer adalah Menkes Terawan. Terawan dianggap kurang maksimal menjawab persoalan-persoalan kesehatan, terlebih terkait Covid-19.
Selain itu ada pula Menkumham Yasonna. Hukum di bawah Yasonna dianggap kurang bertaring. Tidak sedikit persoalan yang muncul Kemenkumham di tangannya.
(Robi/PARADE.ID)