Senin, Juni 23, 2025
  • Info Iklan
Parade.id
  • Login
No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum
  • Pertahanan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Opini
  • Profil
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Internasional
    • Pariwisata
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Sosial dan Budaya
Parade.id
Home Teknologi

Empat Jenis Threat Intelligence Menurut Kaspersky

redaksi by redaksi
2020-06-30
in Teknologi
0
Empat Jenis Threat Intelligence Menurut Kaspersky
0
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta (PARADE.ID)- General Manager Kaspersky untuk Asia Tenggara, Yeo Siang Tiong, mengatakan intelijen ancaman (threat intelligence) adalah komponen kunci dari setiap ekosistem keamanan siber (cybersecurity). Threat Intelligence, kata dia, adalah sebuah tindakan selangkah lebih maju bagi organisasi/perusahaan untuk menjaga keamanan siber sekaligus mendukung operasional.

“Threat Intelligence adalah komponen kunci dari setiap ekosistem cybersecurity,” kata Yeo Siang Tiong dalam siaran pers, Senin (29 Juni 2020).

Related posts

Teguh Aprianto Pilih Partai Buruh untuk Pileg, Pilih Selain Prabowo untuk Pilpres

Kerugian jika Data Pribadi Diambil Hacker

2024-07-11
PERURI Siap Menjadi Garda Depan Digitalisasi Pemerintahan usai Peluncuran GovTech Indonesia

PERURI Siap Menjadi Garda Depan Digitalisasi Pemerintahan usai Peluncuran GovTech Indonesia

2024-05-28

Tidak mudah melakukan threat intelligence dengan baik. Gartner – perusahaan riset teknologi informasi – mendefinisikan intelijen ancaman sebagai pengetahuan berbasis bukti, termasuk konteks, mekanisme, indikator, implikasi, dan rekomendasi yang berorientasi pada tindakan mengenai ancaman atau potensi bahaya yang dapat atau muncul terhadap aset.

Saat ini, banyak penyedia layanan yang menawarkan solusi threat intelligence. Sehingga, memiliki pemahaman terkait fungsi dari masing-masing solusi intelijen ancaman sangat penting karena akan memberikan gambaran sebelum sebuah organisasi mengimplementasi suatu solusi intelijen ancaman.

Tiong mengatakan terdapat empat jenis utama intelijen ancaman. Ke-empat jenis itu antara lain strategis, taktis, teknis, dan operasional:

1. Strategic Threat Intelligence.

Jenis strategic threat intelligence biasanya berisi analisis tingkat tinggi yang berisi tren secara luas dan umum dari waktu ke waktu tentang bagaimana ancaman siber dapat memengaruhi bisnis kepada para petinggi yang merupakan pengambil kebijakan dalam organisasi. Singkatnya, jenis ini ditujukan kepada para audiens non-teknis.

“Mereka berbeda dari jenis intelijen ancaman lainnya yang biasanya dari sumber terbuka seperti laporan dan sejenisnya,” tambah Tiong.

2. Tactical Threat Intelligence.

Jenis ini dikhususkan kepada para pegawai/staf teknis di organisasi. Tactical threat intelligence, kata Tiong, mengacu pada informasi tentang taktik, teknik dan prosedur (TTP) dari para penjahat cyber atau aktor ancaman.

“Informasi semacam itu memiliki kecenderungan untuk fokus pada keadaan saat ini, karena pihak yang bertanggung jawab atas keamanan infrastruktur IT organisasi perlu memahami penyebab mereka diserang demi mendapatkan strategi untuk melawan kembali,” ujarnya.

3. Technical Threat Intelligence.

Technical threat intelligence sangat berfokus pada indikator peretasan/indicator of compromise (IoC) seperti URL yang mencurigakan atau kumpulan malware-malware yang pernah diidentifikasi sebelumnya.

Technical threat intelligence ini penting karena dapat memberikan penjaga keamanan siber di sebuah perusahaan tentang gagasan apa yang harus dicari sehingga berguna untuk menganalisis serangan. Misalnya serangan rekayasa sosial (social engineering).

4. Operational Threat Intelligence.

Operational Threat Intelligence bertujuan untuk menjawab pertanyaan siapa, apa, dan bagaimana serangan yang terjadi di ruang siber. Faktor-faktor yang relevan, seperti sifat, maksud, waktu, dan kecanggihan kelompok peretasan juga menjadi ranah operational threat intelligence.

Meski demikian, Operational Threat Intelligence memiliki beberapa tumpang tindih dengan intelijen ancaman teknis. Penyebabnya karena Operational Threat Intelligence tidak berisikan sejumlah elemen informasi teknis mengenai vektor serangan atau jenis domain perintah/kontrol yang digunakan.

“Namun, sumber lain dari Operational Threat Intelligence juga dapat diperoleh dari masuknya saluran komunikasi aktor ancaman, memungkinkan seseorang mendapatkan wawasan khusus untuk memahami kemampuan para pelaku kejahatan siber,” kata Tiong.

Lebih lanjut, intelijen ancaman dapat menjadi hal yang luar biasa kompleks. Bahkan bagi seorang profesional IT berpengalaman sekalipun. Tetapi, memiliki kemampuan intelijen ancaman bagi sebuah perusahaan, terutama yang sudah tergolong (enterprise) raksasa merupakan keharusan mutlak untuk menjaga keamanan di ruang siber.

(Cyberthreat/PARADE.ID)

Tags: #Kaspersky#Siber
Previous Post

Wasiat Nabi Nuh Menjelang Wafatnya

Next Post

Paparkan Langkah Pemerintah, Sri Mulyani: Krisis Kali Ini Beda Sekali

Next Post
Paparkan Langkah Pemerintah, Sri Mulyani: Krisis Kali Ini Beda Sekali

Paparkan Langkah Pemerintah, Sri Mulyani: Krisis Kali Ini Beda Sekali

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

PADHI Minta KPK Bergerak dan Usut Beberapa Kasus Dugaan Korupsi di Kabupaten Berau

2025-06-20
Partai Buruh dan Koalisi Serikat Pekerja Gelar Aksi Besar Tolak Perang

Partai Buruh dan Koalisi Serikat Pekerja Gelar Aksi Besar Tolak Perang

2025-06-20
Aliansi 98 Tolak Penghapusan Sejarah dan Tuntut Pemecatan Fadli Zon

Aliansi 98 Tolak Penghapusan Sejarah dan Tuntut Pemecatan Fadli Zon

2025-06-19
Multiplier Efek dan Swasembada Pangan Program MBG Perlu Dukungan Semua Pihak

Tanggapan CBA soal Dugaan Bareskrim Mulai Sidik PT Artajasa: Jangan Sampai Lolos

2025-06-18
Kuota Hangus karena Penggunaan Tanggal Pemakaian Habis Merugikan Konsumen?

Kuota Hangus karena Penggunaan Tanggal Pemakaian Habis Merugikan Konsumen?

2025-06-18

KontraS Kritik Pernyataan Menbud Fadli Zon, Tegaskan Negara Pernah Akui Kasus Mei 1998

2025-06-16

Twitter

Facebook

Instagram

@paradeid

    The Instagram Access Token is expired, Go to the Customizer > JNews : Social, Like & View > Instagram Feed Setting, to refresh it.

Berita Populer

  • Nama Ananda Tohpati Terseret Isu Dugaan Pengelolaan Dana Tambang di Raja Ampat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sumut Caplok Empat Pulau Aceh, Benarkah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • RUPSLB GoTo 18 Juni 2025: Pembahasan Strategis, Pergantian Direksi, dan Rencana Buyback

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tanggapan CBA soal Dugaan Bareskrim Mulai Sidik PT Artajasa: Jangan Sampai Lolos

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perbedaan Aturan dan Hukum dalam Negara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tagar

#Anies #ASPEKIndonesia #Buruh #China #Cianjur #Covid19 #Covid_19 #Demokrat #Ekonomi #Hukum #Indonesia #Internasional #Jakarta #Jokowi #Keamanan #Kesehatan #Kolom #KPK #KSPI #Muhammadiyah #MUI #Nasional #Olahraga #Opini #Palestina #Pariwisata #PartaiBuruh #PDIP #Pendidikan #Pertahanan #Pilkada #PKS #Polri #Prabowo #Presiden #Rusia #RUUHIP #Siber #Sosbud #Sosial #Teknologi #TNI #Vaksin dpr politik

Arsip Berita

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kontak
Email: redaksi@parade.id

© 2020 parade.id

No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum
  • Pertahanan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Opini
  • Profil
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Internasional
    • Pariwisata
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Sosial dan Budaya

© 2020 parade.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In