Jakarta (PARADE.ID)- Politisi Gelora, Fahri Hamzah mengaku sedih melihat orang yang menyebut dirinya aktivis antikorupsi, tiba-tiba menjadi anti KPK hanya gara-gara pimpinan yang ada sekarang tidak lagi membiarkan adanya main mata politik antara lembaga tersebut, pimpinannya dan pegawainya dengan pihak-pihak tertentu.
“Jangan gitulah, justru sekarang ketika profesionalisme KPK serta transparansinya semakin nyata dan KPK semakin diawasi dari dlm dan luar kita harus membangun optimisme bahwa sebagai lembaga negara KPK akan tetap bekerja maksimal memperbaiki sistem anti korupsi di negri ini,” kata dia, kemarin.
Kata Fahri, jangaah karena kebencian kepada orang membuat kita putus asa kepada semua idenya. Orang-orang datang dan pergi tapi ide antikorupsi akan bertahan.
Maka, kata dia, kita fokus kepada idenya, apa tawaran alternatifnya. Fahri bahkan menantang orang-orang yang dimaksudnya untuk berdebat. Alasannya agar beradab cara kita berbeda pendapat.
“Saya pernah menjadi pengritik KPK, bahkan ketika jarang ada yg mau mengambil posisi seperti saya. Tapi saya tau, saya harus kritik idenya. Sekarang, para mantan pendukung ini menyerang pribadi orang terus tiap hari. Ayolah dewasa kita. Beradu ide kalau belum selesai,” tertulis demikian di akun Twitter-nya.
Mantan Wakil Ketua DPR RI itu menyarankan ke mereka yang dulu menjadikan KPK sebagai proxy bagi perjuangan politik melawan negara sebaiknya sekarang membantu kawan-kawannya yang sedang berjuang di Kepolisian Republik Indonesia untuk menjadikan Polri sebagai lembaga yang punya reputasi terbaik.
“Saya juga punya musuh dalam negara dan pemerintahan yang terdiri dari ide2 dan pikiran yg berkembang menjadi kebijakan yg salah. Tapi cara saya melawan adalah mendirikan partai politik bukan mempolitisasi lembaga negara yang harus independen, netral dan bebas warna politik.”
(Rob/PARADE.ID)