Rabu, September 24, 2025
  • Info Iklan
Parade.id
  • Login
No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum
  • Pertahanan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Opini
  • Profil
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Internasional
    • Pariwisata
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Sosial dan Budaya
Parade.id
Home Nasional Hukum

FPBI Melakukan Aksi, Kritik MK dan Minta Dibatalkannya UU Ciptaker

redaksi by redaksi
2021-12-14
in Hukum, Nasional, Politik, Sosial dan Budaya
0
FPBI Melakukan Aksi, Kritik MK dan Minta Dibatalkannya UU Ciptaker
0
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta (PARADE.ID)- Hari ini, puluhan dari massa buruh dari Federasi Perjuangan Buruh Indonesia (FPBI) melakukan aksi unjuk rasa di Silang Monas/Patung Kuda, Jakarta. Massa mengkritik keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait judical review dan meminta agar UU Cipta Kerja (Ciptaker) dibatalkan karena inkonstitusional.

“Harapan kelompok buruh agar UU Cipta Kerja Omnibus Law dibatalkan sepenuhnya karena inkonstitusional dan berharap putusan MK terkait judicial review tidak dijadikan alat politik untuk menindas buruh,” ujar Ketua Umum FPBI, Herman Abdul Rahman, Selasa (14/12/2021).

Related posts

Komentar Tokoh Tanjung Priok soal Dugaan Pemecatan Sepihak Pegawai JIC

Komentar Tokoh Tanjung Priok soal Dugaan Pemecatan Sepihak Pegawai JIC

2025-09-24
Sakit Gigi, Kepala JIC Urung Jawab Isu Pemecatan Pegawai

Sakit Gigi, Kepala JIC Urung Jawab Isu Pemecatan Pegawai

2025-09-22

Dalam pres rilis pernyataan sikap FPBI menyampaikan bahwa sejak diundangkannya Omnibus Law menjadi Undang-undang satu tahun yang lalu, arah kebijakan Ketenagakerjaan Indonesia semakin liberal dan kapitalistik.

Namun, meski demikian, UU Cipta Kerja yang mendapatkan kritik dari berbagai pihak, rezim Jokoiw tetap bersikeras mengundangkan UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

“Masih segar diingatan kita tentang bagaimana kerasnya gerakan rakyat turun ke jalan di sepanjang tahun 2020 untuk menentang pengesahan UU Cipta Kerja,” tertulis demikian.

“Namun sekali lagi aspirasi dan tuntutan rakyat Indonesia dianggap angin lalu bahkan ditumpas melalui instrumen bersenjata dengan melakukan penyerangan dan penangkapan terhadap ratusan pejuang rakyat hampir di seluruh penjuru negeri,” kata Ketum FPBI.

Herman pun menyebut bahwa semakin jelas dan terang di hadapan rakyat Indonesia bagaimana pemerintah (Rezim Jokowi-Ma’rug) menunjukkan keberpihakannya kepada kelas pengusaha dan menjadikan keras pekerja sapi perah untuk memperkaya si tuan modal. Tidak hanya di sektor ketenagakerjaan, petani, nelayan, kaum miskin kota, mahasiswa dan pelajar, perempuan dan kelompok masyarakat ekonomi lemah lainnya juga mendapatkan perlakuan yang semena-mena dari Pemerintah melalui kebijakan yang antirakyat dan kapitalistik.

“FPBI menyerukan kepada segenap rakyat Indonesia untuk menolak keberadaan UU Cipta Kerja serta mendesak pemerintah untuk memberlakukan Upah Layak Nasional dengan membangun persatuan yang kuat dan kokoh, persatuan didasari oleh keinginan dan kepentingan kaum buruh sebagai kelas untuk mencapai kesejahteraan bersama, bukan justru persatuan yang dibangun atas dasar kepentingan dan kegenitan segelintir elit politik dan elit organisasi,” serunya.

Atas hal itu, Herman mengaku bahwa FPBI masih terus mengkaji dampak masih berlakunya aturan turunan UU Cipta Kerja dan menghimpun masukan-masukan dari serikat buruh lainnya terkait upaya ligitisasi yang akan dilakukan selanjutnya menuntut pencabutan Omnibus Law.

“Persatuan tersebut mestilah memiliki program perjuangan yang jelas dan tidak kompromis dengan pengusaha,” kata dia.

Sebab itu, pertama UU Ciptaker beserta aturan turunnya mesti dicabut. Kedua, berlakukan upah layak nasional. Ketiga, mewujudkan UU Perlindungan buruh.

“Berlakukan enam jam kerja per hari. Berikan jaminan perlindungan terhadap buruh perempuan (Hak Maternitas). Hapus sistem kerja kontrak dan outsourcing. hapuskan sistem kerja magang,” pungkasnya.

Selain itu kita, kata dia, kalau ingin menuju kesejahteraan rakyat, maka mesti melakukan beberapa hal. Yakni: Nasionalisasi aset vital di bawah kontrol rakyat; Laksanakan reforma agrarian sejati ; Bangun industri nasional yang mandiri di bawah kontrol rakyat; Wujudkan pendidikan gratis, ilmiah, demokratis dan bervisi kerakyatan; dan Bangun Partai Massa Rakyat untuk pembebasan nasional melawan imperialisme.

(Verry/PARADE.ID)

Tags: #Ciptaker#FPBI#Hukum#Nasional#Sosialpolitik
Previous Post

Peringatan Dini Tsunami oleh BMKG Hari Ini

Next Post

PB HMI MPO Gelar Trapolnas di Jayapura

Next Post
PB HMI MPO Gelar Trapolnas di Jayapura

PB HMI MPO Gelar Trapolnas di Jayapura

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Komentar Tokoh Tanjung Priok soal Dugaan Pemecatan Sepihak Pegawai JIC

Komentar Tokoh Tanjung Priok soal Dugaan Pemecatan Sepihak Pegawai JIC

2025-09-24
Sakit Gigi, Kepala JIC Urung Jawab Isu Pemecatan Pegawai

Sakit Gigi, Kepala JIC Urung Jawab Isu Pemecatan Pegawai

2025-09-22

12 Ribu Petani Siap Kepung DPR 24 September

2025-09-21
Sinergisitas Gerakan Mahasiswa Menuju Indonesia Emas

Sinergisitas Gerakan Mahasiswa Menuju Indonesia Emas

2025-09-20
Said Ingatkan Erick: BUMN Bukan Badan Usaha Milik Nenek Moyang

Penyebab Kelangkaan Stok SPBU Non-Pertamina

2025-09-19
Aksi Unjuk Rasa Partai Buruh Tolak Harga Kenaikan BBM di DPR

Wamenaker Baru Diharapkan Dapat Memperkuat Kebijakan Ketenagakerjaan di Indonesia

2025-09-18

Twitter

Facebook

Instagram

@paradeid

    The Instagram Access Token is expired, Go to the Customizer > JNews : Social, Like & View > Instagram Feed Setting, to refresh it.

Berita Populer

  • 12 Ribu Petani Siap Kepung DPR 24 September

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • GARDA Menang: Bagi Hasil Ojol 10 Persen, Perpres Transportasi Online Segera Terbit

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sakit Gigi, Kepala JIC Urung Jawab Isu Pemecatan Pegawai

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nama Ananda Tohpati Terseret Isu Dugaan Pengelolaan Dana Tambang di Raja Ampat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perusahaan Cresyn Indonesia akan Tutup, FSPASI Ingatkan Ini

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tagar

#Anies #ASPEKIndonesia #Buruh #China #Cianjur #Covid19 #Covid_19 #Demokrat #Ekonomi #Hukum #Indonesia #Internasional #Jakarta #Jokowi #Keamanan #Kesehatan #Kolom #KPK #KSPI #Muhammadiyah #MUI #Nasional #Olahraga #Opini #Palestina #Pariwisata #PartaiBuruh #PDIP #Pendidikan #Pertahanan #Pilkada #PKS #Polri #Prabowo #Presiden #Rusia #RUUHIP #Siber #Sosbud #Sosial #Teknologi #TNI #Vaksin dpr politik

Arsip Berita

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kontak
Email: redaksi@parade.id

© 2020 parade.id

No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum
  • Pertahanan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Opini
  • Profil
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Internasional
    • Pariwisata
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Sosial dan Budaya

© 2020 parade.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In