Jakarta (PARADE.ID)- Mantan Wakil Ketu DPR RI, Fahri Hamzah mengatakan bahwa hanya Menteri Keuangan (Menkeu) yang bisa membisikkan Presiden untuk menghentikan pembiayaan tak penting. Hal ini ia katakan ketika menanggapi pertanyaan Presiden ke Menkeu soal ketahanan APBN.
“Semoga Ibu Sri Mulyani yang saya kenal dekat sebagai dosen pembimbing saya sejak 30 tahun lalu bisa menjawab apa adanya… Sebab semua tergantung kondisi keuangan kita…,” harapnya, baru-baru ini.
“Kalau ada 1 lidah yg kita harapkan kejujurannya hari ini, itulah lidah menteri @KemenkeuRI ibu Sri Mulyani Indrawati… Semoga negara dan bangsa ini bisa berharap kepada para ahli dan teknokrat yang beliau pimpin untuk menjadi bendahara negara yang jujur, Amin YRA …”
Soal itu, sejak dahulu ia mengaku sudah mengidentifikasi tindakan preventif penyelidik dan ia lakukan koreksi. Tapi absennya lembaga pengawas di Senanyan menurut Fahri membuat mereka lebih ugal-ugalan melakukan tindakan extra judicial.
Seharusnya, lanjutnya, mereka yang memiliki kekebalan, melawan sekuat tenaga, bukannya malah diam seribu bahasa.
“Dengan sedih kita menyaksikan partai politik yang dapat suara di Senayan, mengontrol lembaga pengawasan, parlemen dan legislatif, justru menonton seluruh tindakan semena2 dan extrajudicial, merampas nyawa dan kehidupan. lama2 kita curiga bahwa sebetulnya mereka bersekongkol!” tertulis demikian di akun Twitter-nya.
“Masak gak ada satu saja inisiatif dari 575 anggota @DPR_RI atau fraksi yg mewakili seluruh parpol peserta pemilu 2019 yg berani menggunakan hak imunitasnya dan begitu banyak hak lainnya untuk membongkar tindakan2 sewenang-wenang dan extrajudicial di lapangan? Ngapain aja pada?”
(Rob/PARADE.ID)