Jakarta (parade.id)- Ketum KNPI (2018-2021) Haris Pertama tampaknya heran dengan adanya isu yang muncul di KPK, di mana isu itu melibatkan nama-nama yang disebut sebagai calon presiden (Capres).
“Setiap para CAPRES sedang menaikkan elektabilitasnya ada saja muncul isu di @KPK_RI yg buat geger negera ini. Dulu Pak @ganjarpranowo dengan isu E-KTP, lalu sekarang Pak @aniesbaswedan dengan isu Formula E. Sebenarnya maunya apa sih ? Apa jangan2 @KPK_RI punya CAPRES sendiri ya,” kata Haris di akun Twitter-nya, Jumat (3/2/2023).

Terkait Ganjar, nama dia pernah disebut dalam kasus e-KTP oleh Muhammad Nazaruddin. Nazaruddin mengaku melihat dengan mata kepala sendiri mantan Wakil Ketua Komisi II DPR dari Fraksi PDIP (saat itu), Ganjar Pranowo terima duit suap dari proyek senilai Rp5,7 triliun itu. Duit suap yang diterima Ganjar yakni USD500 ribu.
Menurut kesaksian Nazaruddin, duit itu diberikan kepada Ganjar di ruang kerja Mustoko Weni di DPR. Mustoko merupakan politikus Golkar yang menjabat sebagai badan anggaran DPR.
“Lalu Ganjar menyampaikan kepada saya (Nazaruddin), ini kebersamaan, biar program besarnya jalan,” kata hakim Anwar saat membaca BAP Nazaruddin di sidang terdakwa Andi Agustinus alias Andi Narogong, Pengadilan Tipikor Jakarta, dikutip merdeka.com. Namun dugaan keterlibatan Ganjar itu menurut KPK belum cukup bukti.
Sementara itu, Anies Basweda, disebut-sebut diduga melakukan tindak pidana korupsi dalam penyelenggaraan Formula E di Jakarta saat ia menjadi Gubernur DKI Jakarta. Namun Anies menjamin tak menerima uang serupiah pun dari dugaan kasus Formula E yang diusut KPK.
Anies justru meminta pihak yang menuduhnya menerima uang dari Formula E untuk membuktikan tuduhan tersebut.
“Bila Anda katakan saya ambil uang, tunjukkan, bila tidak ada buktinya, maka tuduhan Anda batal. Jangan dibalik, setiap orang yang dituduh harus memberikan pembuktian. Tapi saya, tidak pernah terima, dan ini adalah sebuah project untuk Indonesia yang kita berurusan dengan lembaga internasional, yang memiliki reputasi,” kata Anies dalam wawancara eksklusif CNN TV.
Pihak Formula E yang bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta, kata Anies, beroperasi di negara yang aturan pembukuan sangat ketat. Anies pun menyatakan seluruh rapat Formula E direkam.
(Rob/parade.id)