Paris (PARADE.ID)- Prancis telah mendapatkan janji pasokan energi baru dari Uni Emirat Arab (UEA) setelah pembicaraan antara Presiden Emmanuel Macron dan pemimpin UEA Sheikh Mohamed bin Zayed Al-Nahyan di Paris.
UEA telah muncul sebagai mitra utama bagi negara-negara Barat saat mereka berjuang untuk kesepakatan energi di seluruh dunia untuk menggantikan impor dari Rusia yang terkena sanksi.
Sheikh Mohamed, juga dikenal sebagai MBZ, melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya ke luar negeri sejak menjabat pada Mei setelah kematian saudara tirinya Sheikh Khalifa.
Setelah makan siang antara kedua kepala negara pada hari Senin, kesepakatan antara raksasa energi Prancis TotalEnergies dan perusahaan minyak negara UEA ADNOC ditandatangani “untuk kerja sama di bidang pasokan energi”.
Para pembantu Macron telah mengatakan sebelum pertemuan bahwa Prancis sangat ingin mengamankan diesel dari negara Timur Tengah yang strategis itu.
“UEA ingin mendukung keamanan energi di dunia pada umumnya dan di Prancis pada khususnya,” kata Sheikh Mohamed kepada Macron, menurut kantor berita negara UEA, WAM.
Sebelum perjalanan, penasihat diplomatiknya Anwar Gargash telah menekankan bagaimana UEA ingin mengarahkan kembali pasokannya ke Eropa.
“Kami telah menjual minyak kami ke timur jauh selama 40 tahun dan sekarang kami mengarahkannya ke Eropa di masa krisis ini,” katanya, dikutip aljazeera.com.
Kunjungan presiden UEA ke Prancis dilakukan setelah kunjungan pertama Presiden AS Joe Biden ke Timur Tengah sebagai presiden, yang mencakup kunjungan ke Arab Saudi untuk pembicaraan energi.
Macron dan Biden terdengar berbicara tentang pasokan energi dari Timur Tengah pada pertemuan puncak G7 pada akhir Juni di Jerman.
(Irm/PARADE.ID)