Jakarta (parade.id)- Jawaban calom presiden (capres) nomor urut 1, Ganjar Pranowo dan respons capres Anies dan Prabowo soal Pemberantasa Korupsi pada debat pertama Pilpres 2024 “menghasilkan” konsistensi masing-masing capres. Ketiga sepakat memerangi korupsi.
Begini pertanyaan untuk Ganjar dan respons Prabowo-Anies terhadap soal Pemberantasan Korupsi.
Pertanyaannya:
Penegakan hukum atas tindak pidana korupsi menunjukkan rata-rata tren vonis pengadilan yang relative rendah dan minimnya angka pengembalian asset.
Apa terobosan yang akan Anda lakukan untuk menimbulkan efek jera bagi pelaku korupsi sekaligus menyelematkan asset Negara yang dikorupsi?
Capres Ganjar Pranowo menjawab begini:
Pertama, dari sisi penegakan hukumnya terlebih dahulu. Maka kalau saya mulai dari sini, maka yang mesti dilakukan adalah memiskinkan. Kedua, perampasan asset. Maka segera kita bereskan UU Perampasan Aset. Dan untuk pejabat yang korupsi, bawa ke Nusakambangan. Agar punya efek jera, bahwa ini bukan main-main.
Namun yang perlu diberikan adalah contoh dari seorang pemimpin, bahwa dia hidup sederhana, dia tidak bermewah-mewah, dia mengajarkan bagaimana integritas itu dibangun.
Untuk para pejabat, ada dua yang penting sekali. Satu, biarkan mereka berkembang dengan metokrasi yang baik, sehingga pada saat menduduki jabatan, tidak ada lagi jual beli jabatan.
Kedua, jangan biarkan mereka setor pada pemimpinnnya. Kalau ini terjadi, kerunyaman itu muncul.
Data ICW menunjukkan, sekitar 230-an triliun, dalam 10 tahun terakhir, kerugian Negara itu terjadi. Dan ini ebivalen kalau bisa kita pakai untuk membuat Puskesmas—kira-kira 27 ribu. Terbayangkan oleh kita, edukasi itu mesti kita tunjukan, dengan sekali lagi, dengan teladan dari seorang pemimpin. Dan pemimpin tidak boleh ragu untuk memutuskan itu.
Capres Anies Baswedan menanggapi begini:
Koruptor dijerakan dengan UU Perampasan Aset (disahkan) dan hukumannya mengikuti pemiskinan, satu. Yang kedua, yang tidak kalah penting, UU KPK harus direvisi, sehingga KPK menjadi lembaga yang kuat kembali.
Ketiga, diberikan imbalan, reward, kepada mereka yang membantu melakukan pelaporan, penyelidikan, sehingga ketika melaporkan kita bisa punya partisipasi masyarakat, dan itu dibolehkan oleh UU. Dengan begitu maka bukan hanya aparat penegak hukum tetapi seluruh rakyat ikut memerangi korupsi.
Gerakan anti korupsi harus menjadi gerakan semesta yang melibatkan seluruh rakyat. Keempat yang tidak kalah penting adalah standar etika untuk pimpinan KPK, harus standar yang tinggi.
Capres Prabowo Subianto menanggapi begini:
Terus terang saja, saya dalam hal ini, setuju dengan jawaban dan sikap dari Pak Ganjar masalah korupsi.
Korupsi adalah pengkhianatan terhadap bangsa. Korupsi harus diberantas sampai ke akar-akarnya. Kita harus perkuat KPK. Kita harus perkuat kepolisian. Kita harus perkuat juga kejaksaan. Kita harus perkuat Ombudsman—semua badan-badan yang bisa membantu untuk mitigasi korupsi—harus kita perkuat.
BPK, BPKP, inspektorat di tiap kementerian, ini harus diperkuat. Jadi saya sependapat. Korupsi harus diberantas sampai seakar-akarnya.
Capres Ganjar merespons Anies dan Prabowo
Ternyata pada isu ini, di antara tiga kami, relative sepakat. Mudah-mudahan ini harapan baik untuk masyarakat. Maka yang mesti kita sampaikan kepada masyarakat, inilah janji politik di depan rakyat. Maka kemudian kita bisa menyatukan yang saya sampaikan di awal, pikiran kita sudah sama, perkataan kita sudah sama. Maka kalau perbuatannya tidak sama, kita yang dihukum oleh rakyat. Maka, mudah-mudahan, Pemilu besok ini akan menghasilkan semangat yang sama untuk kita memberantas korupsi—integritas itu penting sekali dan nomor satu.
(Rob/parade.id)