Jakarta (parade.id)- Politikus senior PDIP, Kapitra Ampera mengingatkan pengamat politik Rocky Gerung jangan merasa pintar. Kapitra mengingatkan hal itu karena Rocky kerap mengeluarkan banyak istilah (juga kasar), salah satunya “bajingan tolol”.
“Cobalah berpikir dengan akal sehat dengan istilah yang selalu dia gaungkan. Rocky jangan merasa sebagai manusia paling pintar. Semua pintar cuma enggak ada yang konyol seperti Rocky. Itu saja masalahnya,” Kapitra mengingatkan, lewat keterangan tertulisnya, Jumat (4/8/2023).
“Ingat, apa pun alasannya, sosok Jokowi dan Presiden itu tetap melekat,” kembali ia mengingatkan.
Menurut Kapitra, masyarakat kebanyakan tahu bahwa ucapan di atas itu artinya penghinan (hate speech) atau ujaran kebenciaan yang dialamatkan kepada Presiden Jokowi selaku Kepala Negara.
“Kata bajingan sudah telanjur dimaknai dengan makna yang negatif atau sebuah umpatan di tengah masyarakat kita. Bajingan itu mengambarkan sosok seorang yang tidak baik meresahkan masyarakat,” katanya.
Bahkan, kata Kapitra, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata bajingan diartikan sebagai penjahat, pencopet atau makian untuk orang yang kurang ajar.
“Memang dalam masyarakat Jawa bajingan artinya sopir atau pengendali dari moda transportasi tradisional masyarakat Jawa yaitu gerobak sapi. Tentu makna ‘bajingan’ sebagai produk budaya masyarakat Jawa dengan makna menurut KBBI telah bergeser sangat jauh,” terangnya.
Sebagai seorang yang katanya akademisi, semestinya kata Kapitra, Rocky Gerung menjauhkan istilah itu, terlebih lagi di hadapan publik.
“Makna atau arti dari kata bajingan itu, ada kata ‘tolol’ yang dirangkaikan Rocky dalam ucapannya di acara Aksi Sejuta Buruh pada 29 Juli di Kota Bekasi, yang artinya sangat bodoh atau bebal, sehingga ‘bajingan tolol’ itu menjadi jelas sebuah penghinaan yang dialamatkan kepada Jokowi sebagai Kepala Negara,” katanya.
“Silahkan saja Rocky Gerung memutar dan beralih dengan berbagai istilah sebagai seorang yang mengaku akademisi. Tapi harusnya paham bahwa daya nalar orang itu berbeda tidak sama seperti dia—mestinya dia paham itu kalau memang cerdas,” imbuhnya.
(Verry/parade.id)