Jakarta (parade.id)- Profesor Antropologi Hukum Universitas Indonesia, Sulistyowati Irianto, mengkritik keras cara pembuatan kebijakan pemerintah saat ini yang dinilai tidak didasarkan pada studi ilmiah dan tanpa konsultasi publik.
“Berbagai produk kebijakan dan instrumen hukum dibuat hanya berdasarkan intuisi, coba-coba, dan instan untuk kepentingan populisme,” kritik Sulistyowati dalam “Konferensi Pers Refleksi 80 Tahun Kemerdekaan RI”, Kamis (14/8/2025), di Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat.
Menurutnya, hal ini berbeda jauh dengan para pendiri bangsa yang merumuskan konstitusi berdasarkan pemikiran intelektual mendalam.
Ia juga menyayangkan DPR yang tidak mampu menjalankan fungsinya karena terkendala koalisi partai politik besar yang selalu mendukung kekuasaan.
“Indonesia akhirnya kehilangan jati dirinya dan nilai-nilai luhur yang menghargai kejujuran, keadilan, dan penghormatan terhadap sesama warga bangsa,” tambahnya.*