Jakarta (PARADE.ID)- Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil baru-baru ini, atau tepatnya pada hari Ahad kemarin hadir sebagai salah satu pembicara (undangan) di Dialog Kemah Kebangsaan Jawa Barat 1.0.
Kamil mengatakan bahwa Kemah Kebangsaan Jawa Barat itu dihadirkan agar Gen Z mau dialog tentang masa depannya dan dialog hal-hal yang sensitif namun penuh solusi dalam bingkai Pancasila. Dan ditonton Gen Z yang menurutnya kebingungan, apakah ini norma budaya kita atau justru keburukan para orang tua yang harus dibuang (bertengkar).
“Kenapa sering bertengkar? Karena kurang dialog. Kurang ngobrol. Kalaupun dialog hanya dengan sesama golongannya. Jarang lintas golongan. Kagok, malas mungkin juga tabu,” kata dia, Selasa (21/12/2021).
Kamil pun memberikan contoh yang menurutnya “hasil” dari pertengkaran.
“Kemarin, organisasi pemuda di pusat bs pecah jadi 4 kepengurusan. Di daerah, Organisasi pengusaha bs pecah jadi 3. Organisasi persaudaraan motor bs pecah jadi 2,” tertulis demikian di akun Twitter-nya.
“GAK LELAH BERTENGKAR? Urusan pilpres bertengkar. Lahirlah fenomena Cebong-Kadrun yang saling serang. Dari elit sampai akar rumput rutin mempertontonkan pertengkaran. Mari sama-sama instropeksi.”
Dengan adanya Kemah Kebangsaan ini, Kamil berharap semoga menjadi sebuah budaya baru dalam dialog antara mereka yang berbeda baju dibalut dalam suasana kemping di alam terbuka yang hangat dan inspiratif.
“Mari jemput bendera emas 2045 dengan damai dan juara. #JabarJuara.”
Acara Kemah Kebangsaan Jawa Barat diadakan di Garut, Jawa Barat. Adapun kepanitian acara tersebut ialah Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) dan Gempar.
Acara difasilitasi oleh KNPI Jawa Barat. Dihadiri oleh ratusan pemuda dari berbagai identitas lintas dimensi maupun agama.
(Sur/PARADE.ID)