Jakarta (parade.id)- Judul di atas adalah pertanyaan umum dan banyak yang ditanyakan ke pihak Kerata Api Indonesia (KAI), selaku yang mengoperasikam.
Menengok kejadian belum lama ini, di mana kereta menabrak truk yang mogok tepat di tengah perlintasan kereta api dan terbakar di Semarang, KAI memberikan jawaban mengapa kereta tidak bisa berhenti atau mengerem mendadak.
Pertama kata KAI, itu karena dipengaruhi panjang dan berat rangkaian kereta. Lihat gambar di bawah:

Kedua, karena sistem pengereman yang terdapat pada kereta api. Berikut penjelasannya (pada gambar):

Adapun faktor yang berpengaruh pada jarak pengereman disebut KAI ada enam. Pertama karena kecepatan kereta api—semakin tinggi kecepatan kereta api maka semakin panjang jarak pengereman.
Faktor kedua adalah kemiringan (gradient) jalan rel. Ketiga karena persentase gaya pengereman.
Selanjutnya faktor dipengaruhi oleh jenis kereta api—kereta penumpang atau barang. Lainnya karena jenis rem—blok komposit atau blok besi cor.
Terakhir faktor yang mempengaruhinya adalah kondisi cuaca.
Jika kereta api melakukan rem mendadak, maka akan menimbulkan bahaya. Simak gambar di bawah:

“Jadi, udah paham kan kalau kereta api, memang tidak bisa melakukan pengereman atau berhenti mendadak? Yuk, bantu share postingan ini, tag atau mention teman-teman kalian biar terus disiplin saat melintasi perlintasan sebidang!” cuitan akun resmi KAI, Kamis (20/7/2023).
(Rob/parade.id)