Jakarta (PARADE.ID)- Pada masa pandemi Covid-19 ini banyak orang yang merasa jenuh. Terutama mereka yang sering bepergian dengan pesawat, kereta api, atau menghadiri pertemuan dengan pejabat. Mereka ini harus terus menerus mengikuti test swab antigen atau PCR.
Meskipun tidak terlalu sering, saya juga mulai jenuh dengan test swab antigen dan PCR. Rata-rata 2-4 kali sepekan. Cukup merepotkan.
Perasaan ini saya sampaikan kepada seorang teman yang sering sekali bepergian. Dia enjoy saja dan tidak pernah repot dengan test swab antigen dan PCR.
Teman saya ini punya “jaringan” dengan klinik tertentu yang membantunya bisa naik pesawat dan selalu lulus dan lolos tanpa test.
Caranya? Untuk lulus test antigen, dia semprotkan cairan tertentu beberapa saat sebelum test. Cukup beberapa kali semprot, hasilnya selalu negatif. Untuk test PCR lebih hebat lagi.
Dia cukup kirim NIK ke klinik langganan. Dalam waktu 1 atau 2 jam dia sudah mendapatkan hasil test yang dikirim melalui WA. Tidak hanya itu, dalam aplikasi Peduli Lindungi juga tercatat negatif dan layak bepergian. Berapa orang yang punya “jaringan” seperti teman saya itu? Wallahu ‘alam.
Jadi, di negeri +62 ini banyak sekali orang hebat yang bisa lolos tanpa test. Ada orang hebat yang lolos masuk Perguruan Tinggi Negeri tanpa test. Sekarang ada lagi yang lulus dan lolos naik pesawat tanpa test swab antigen atau PCR.
Kok bisa ya? Itulah hebatnya orang-orang di negeri +62. Seperti film Warkop: Dono, Kasino, dan Indro: Semua Bisa Diatur. Lucu tapi nyata.
Penulis adalag Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti