Sabtu, November 15, 2025
  • Info Iklan
Parade.id
  • Login
No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum
  • Pertahanan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Opini
  • Profil
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Internasional
    • Pariwisata
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Sosial dan Budaya
Parade.id
Home Nasional

Masih Ada yang Tidak Tahu Rencana Pemerintah Kenakan Pajak Sembako

redaksi by redaksi
2021-06-17
in Nasional, Politik, Sosial dan Budaya
0
Masih Ada yang Tidak Tahu Rencana Pemerintah Kenakan Pajak Sembako

Foto: dok. agrifood.id

0
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta (PARADE.ID)- Rencana pemerintah untuk mengenakan pajak (PPN) sembako atau sembilan bahan pokok hingga saat ini masih menjadi berita hangat di kalangan banyak orang. Setidaknya, hal itu yang kita saksikan di media kebanyakan.

Namun siapa sangka, terkait itu, beberapa orang yang berkecimpung dengan sembako, khususnya beras di pasar induk Cipinang, Jakarta Timur banyak yang mengaku tidak mengetahui rencana pemerintah itu.

Related posts

Temuan Kasus Keracunan MBG Momentum Perbaikan oleh BGN

Temuan Kasus Keracunan MBG Momentum Perbaikan oleh BGN

2025-11-14
Netty Aher Angkat Suara soal Meningkatnya Kasus Diabetes pada Anak

Dialog Bipartit Langkah Tepat, PHK Harus Jadi Opsi Terakhir

2025-11-13

Ibu Murni, di antaranya. Menurut pedagang warung makan yang membuka warungnya dari pagi hingga malam, berita itu tidak sampai ke telinganya.

“Saya malah tidak tahu mas kalau ada rencana itu dari pemerintah,” kata dia, Kamis (17/6/2021), kepada parade.id.

Kendati begitu, jika di kemudian hari benar adanya, maka ia tampak meminta agar hal itu (PPN sembako) tidak dikenakan. Sebab, hal itu diakuinya akan bisa menambah beban pada dagangannya.

“Jangan, lah. Apalagi di sini pekerjanya pada banyak makannya,” katanya, sambil tertawa.

Hal yang sama juga diakui oleh Bapak Misno. Bapak Misno dapat dikatakan pekerja sekaligus pemilih warung (di sana).

Ia mengaku belum tahu ada rencana dari pemerintah itu. Kata dia, setelah tahu, ia berharap agar hal itu tidak terealisasi.

“Kasihan kita. Akan terbebani. Jadi, kalau saya pribadi tentu keberatan dengan adanya PPN itu,” akunya.

“Kan ada pribahasa: ‘Tanah kita ini subur makmur. Tongkat dilempar aja jadi tanaman’. Tapi nyatanya malah semuanya beli dan dikenakan pajak. Jd, saya keberatan,” sambungnya.

Pemerintah sepertinya diajak berpikir olehnya. Dimana, kata dia, sebelum menjadi beras, padi (sawah) kita itu suddah dikenakan pajak. Maka harusnya setelah menjadi beras jangan dikenakan pajak (lagi).

“Saya keberatan. Aneh rasanya, di sini (beras) malah kita dengar ingin dikenakan pajak. Sama saja menambah beban hidup kita, walau detilnya PPN-nya kita belum tahu,” katanya.

Sebaiknya, pemerintah, kata dia jangan mengenakan pajak ke sembako (beras). Alasannya karena itu adalah makanan pokok bangsa Indonesia.

Ia pun menyinggung seperti ada unsur politiknya terkait PPN ini. Malah, ia mengusulkan, kalau memang ingin menambah anggaran Negara, maka pemerintah bisa melakukannya lewat menyita korupsi dari para koruptor selama ini.

“Kalau yang ini kan orang jadi susah. Bukannya dibantu malah seperti diinjak. Tapi orang yang korupsi miliaran rupiah kayak dibiarin. Kasihanilah rakyat kecil,” pintanya.

“Saya rasa untuk rakyat kelas bawah, 90 persen keberatan, karena konsumsi kita (sembako/beras itu),” sambungnya.

Namun, kalaupun sampai terjadi, dimana ada PPN sembako, maka ia hanya bisa pasrah. Mengaku ingin kritis, tapi ia yakin takkan bisa bahkan akan tetap kalah dengan pemerintah.

Apalagi, kata dia, yang menginginkan atau menetapkan itu orang nomor satu di negara ini, mau tidak mau kata dia, dan ujung-ujungnya akan mengikuti.

Ketidaktahuan akan informasi rencana PPN sembako juga diakui oleh Bapak Darji. Bapak Darji adalah pekerja, tim ekspedisi (pengantar) di pasar Induk Cipinang. Bahkan kata dia, pemilik atau bos toko di pasar Induk ini belum mengetahuinya juga.

“Iya, saya juga belum dengar rencana PPN sembako, atau beras. Tapi, kalau sudah dijadikan kebijakan, saya sih setuju-setuju saja,” akunya.

Kesetujuannya itu karena ia beralasan sembako atau beras konsumsi kita. Kewajiban kita untuk membelinya.

Beban untuk sembako, kata dia, tidak bisa ia tolak karena alasan di atas itu. Beras adalah kebutuhan sehari-hari kita. Selain nasi kata dia, sedikit di Indonesia ini.

“Ya, seolah hukum alam aja, mas. Ke mana aja kita pasti ngikutin,” katanya.

(Rgs/PARADE.ID)

Tags: #Beras#Nasional#PasarIndukCipinang#Sembako#Sosialpolitik
Previous Post

Gubernur Banten Perpanjang PPKM, Ini Aturan untuk Kegiatan Belajar di Sekolah

Next Post

Kata GEBUK, Ada Upaya Pelemahan KPK

Next Post
Kata GEBUK, Ada Upaya Pelemahan KPK

Kata GEBUK, Ada Upaya Pelemahan KPK

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Temuan Kasus Keracunan MBG Momentum Perbaikan oleh BGN

Temuan Kasus Keracunan MBG Momentum Perbaikan oleh BGN

2025-11-14
Netty Aher Angkat Suara soal Meningkatnya Kasus Diabetes pada Anak

Dialog Bipartit Langkah Tepat, PHK Harus Jadi Opsi Terakhir

2025-11-13
Polri dan Strategi “Community Policing” dalam Mengamankan Program MBG

Polri dan Strategi “Community Policing” dalam Mengamankan Program MBG

2025-11-13
Koalisi Advokasi Bali untuk Demokrasi Kecam Aparat Menangani Massa Aksi Agustus

Koalisi Advokasi Bali untuk Demokrasi Kecam Aparat Menangani Massa Aksi Agustus

2025-11-12
Kompolnas Partai Buruh Tolak Gelar Pahlawan untuk Soeharto

Kompolnas Partai Buruh Tolak Gelar Pahlawan untuk Soeharto

2025-11-11
Sejarah Dijadikan “Permainan” Survei [KedaiKOPI] dalam Penetapan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional

Sejarah Dijadikan “Permainan” Survei [KedaiKOPI] dalam Penetapan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional

2025-11-11

Twitter

Facebook

Instagram

@paradeid

    The Instagram Access Token is expired, Go to the Customizer > JNews : Social, Like & View > Instagram Feed Setting, to refresh it.

Berita Populer

  • Kompolnas Partai Buruh Tolak Gelar Pahlawan untuk Soeharto

    Kompolnas Partai Buruh Tolak Gelar Pahlawan untuk Soeharto

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PT BAT Instrumen Bank Internasional Diduga Beroperasi tanpa Lisensi, CBA Imbau Waspada

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Polri dan Strategi “Community Policing” dalam Mengamankan Program MBG

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Harlah ke-4 RBPI, Suarakan Hak Pengemudi Wujudkan Indonesia Emas 2045

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Roy Suryo Ungkap Temuan Lima Ijazah Asli UGM Angkatan 1985

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tagar

#Anies #ASPEKIndonesia #Buruh #China #Cianjur #Covid19 #Covid_19 #Demokrat #Ekonomi #Hukum #Indonesia #Internasional #Jakarta #Jokowi #Keamanan #Kesehatan #Kolom #KPK #KSPI #Muhammadiyah #MUI #Nasional #Olahraga #Opini #Palestina #Pariwisata #PartaiBuruh #PDIP #Pendidikan #Pertahanan #Pilkada #PKS #Polri #Prabowo #Presiden #Rusia #RUUHIP #Siber #Sosbud #Sosial #Teknologi #TNI #Vaksin dpr politik

Arsip Berita

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kontak
Email: redaksi@parade.id

© 2020 parade.id

No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum
  • Pertahanan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Opini
  • Profil
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Internasional
    • Pariwisata
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Sosial dan Budaya

© 2020 parade.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In