Jakarta (parade.id)- Myanmar diundang ke pertemuan militer regional yang diketuai Thailand dan Amerika Serikat. Pertemuan itu adalah Kelompok Kerja Pakar untuk Keamanan Maritim Plus (ADMM-Plus)–Pertemuan Menteri Pertahanan ASEAN selama lima hari akan dimulai pada 20 Februari dan juga akan mencakup latihan “di atas meja”.
Myanmar Now, sebuah publikasi online independen yang berfokus pada Myanmar yang melaporkan undangan tersebut pada hari Senin, mengatakan telah menerima bocoran dokumen yang menunjukkan latihan teoretis yang dirancang untuk menangani pencarian dan penyelamatan, pembajakan, dan penyelundupan obat-obatan, senjata, dan manusia.
Letnan Kolonel Martin Meiners, juru bicara Departemen Pertahanan AS, mengatakan kepada Myanmar Now bahwa militer Myanmar telah diundang sesuai dengan protokol ASEAN.
“Kehadiran di forum ASEAN ditentukan oleh negara anggota ASEAN,” kata Meiners kepada outlet tersebut.
Selain 10 anggota Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), pertemuan itu akan mencakup perwakilan dari mitra dialog Australia, China, India, Jepang, Selandia Baru, Rusia, Korea Selatan, dan AS.
ASEAN telah berjuang dengan cara menangani Myanmar di tengah kegagalan para jenderal yang berkuasa untuk mewujudkan rencana yang seharusnya mengakhiri kekerasan yang dipicu oleh kudeta 1 Februari 2021, dan menciptakan kondisi untuk dialog.
Asosiasi tersebut telah melarang perwakilan senior militer Myanmar dari KTT utamanya, tetapi setelah dua tahun pertumpahan darah beberapa negara anggota menyerukan ASEAN untuk terlibat dengan Pemerintah Persatuan Nasional (NUG) yang dibentuk oleh politisi terpilih yang disingkirkan para jenderal ketika mereka merebut kekuasaan. Demikian dikutip Al Jazeera.
Ada harapan bahwa Indonesia, yang mengambil alih kepemimpinan bergilir dari Kamboja untuk tahun 2023, akan mengambil sikap yang lebih tegas terhadap Myanmar.
(Irm/parade.id)