Jakarta (PARADE.ID)- Presiden Partai Buruh, Said Iqbal menyampaikan, bahwa Partai Buruh dan segenap organ serikat buruh, yakni empat konfederasi serikat buruh terbesar Indonesia (KSPI, ORI KSPSI, KPBI, (K)SBSI) ditambah SPI beserta 60 federasi serikat pekerja di tingkat nasional, dan forum buruh honorer akan melakukan aksi di depan gedung DPR RI, Jakarta. Selain aksi, kata Iqbal, buruh juga akan merayakan May Day di stasion, di JIS atau di GBK.
“Tanggal 14 Mei kami akan malakukan aksi di depan DPR RI se-Jabodetabek, dengan jumlah massa 100.000 orang. Jam 10.00-12.00 WIB. Ada 15 tuntutan ke DPR RI. Setelah aksi itu, massa itu akan merayakan May Day Celebration. Di JIS atau di GBK,” ujar Iqbal, kemarin, dalam konferensi pers by virtual.
Di tanggal itu pelaksanaannya serempak di banyak daerah. Di Bandung misalnya, kata Iqbal, setelah aksi mereka akan ke GOR setempat. Pun dengan kota lainnya.
Adapun 15 tuntutan yang akan dibawa oleh ratusan ribu buruh sebagai berikut:
1. Tolak Omnibus Law UU Ciptaker
2. Turunkan harga kebutuhan pokok, minyak goreng, daging, tepung, telor, BBM, dan gas (3 kg)
3. Sahkan RUU PPRT
4. Tolak Revisi UU P3, tolak revisi UU serikat pekerja, serikat buruh
5. Tolak upah murah karena setahun buruh tidak naik akibatnya daya beli buruh 30 persen
6. Tolak outsourching (seumur hidup)
7. Retribusi kekayaan yang adil dengan menambah jaminan sosial
8. Tolak kenaikan pajak PPN 11 persen
9. Sahkan RPP ABK dan buruh migran
10. Tolak pengurangan peserta PBI jaminan kesehatan nasional
11. Tidak boleh ada kelaparan di negeri yang kaya, wujudkan kedaulatan pangan dan reforma agraria
12. Setop kriminalisasi petani, karena masih banyak petani yang dikriminalisasi
13. Biaya pendidikan murah dan wajib belajar 15 tahun gratis
14. Angkat guru dan tenaga honorer menjadi PNS
15. Tolak perpanjangan masa jabatan presiden atau tiga periode
Mengenai tempat pelaksanaan perayaan May Day, terutama di JIS, yang diamati oleh Iqbal ada yang menolak, dikatakan olehnya kurang informasi dan kurang pergaulan (kuper). Sebab menurut dia, yang namanya stadion (GBK, JIS, dll) itu biasa digunakan untuk melibatkan massa besar.
“Memang utamanya sepak bola. Tujuan lainnya konser musik. Ada juga untuk perhelatan akbar. Biasa. Jadi tolong dua Anggota DPRD DKI, dua partai yang sudah bereaksi, kok ketakutan. Kok sensitif. Itu hal biasa diadakan satu pertemuan besar di stadion, di luar pertandingan sepak bola. Kita sudah biasa menggunakan itu,” ia mengingatkan.
“Pak Anggota DPRD yang kuper, kita bayar, kalau menggunakan JIS. Bayar sesuai peruntukannya. Bahkan kami akan menbayar uang jaminan. Itu biasa. Kita ada uang jaminan. Pak Wagub juga jangan ikut-ikutan kuper. Ini bukan aksi. Belum 14 Mei kok sudah kebangkaran jenggot,” sambungnya tegas.
Menurut dia, mestinya mereka yang menolak jangan kebakaran jenggot. Sebab di stadion kata Iqbal, buruh bukan melakukan aksi, melainkan hanya festival (perayaan).
“Untuk dua anggota DPRD dan jangan Wagub jangan kuper. Surat resmi soal pengelola, ke JakPro dan Gubernur. Tanggapannya apa, kami tunggu,” pungkasnya.
(Rob/PARADE.ID)