Cianjur (PARADE.ID)- Salah satu pemuda asli Sunda di Cianjur, Jawa Barat Dody Nugraha menanggapi ucapan politisi PDIP Arteria Dahlan yang menyinggung bahasa Sunda. Ia mengimbau agar Arteria meminta maaf kepada orang Sunda.
“Pada dasarnya orang Sunda memiliki sifat silah asah, silih asuh, dan siliih asih. Yang dikatakan Pak Arteria Dahlan ini sudah mencederai kekayaan budaya nusantara, dimana bahasa adalah identitas dari suatu budaya,” demikian imbaunya, lewat siaran persnya kepada parade.id, Rabu (19/1/2022).
Identitas budaya Sunda itu kata dia pernah ditonjolkan oleh mantan Presiden Sukarno. Sukarno ketika itu menggunakan bahasa Sunda dalam pidatonya di Alun Alum Bandung pada tanggal 20 Mei 1963z
“Dalam pidato bertajuk ‘Sosialisme Bukan Benda Jang Djatuh Dari Langit’ itu, Sukarno banyak memakai bahasa Sunda. Tengok saja saat ia membuka pidatonya sebelum mengucapkan salam kepada masyarakat,” ungkapnya.
“Bahkan dalam dalam pidato dan amanatnya di berbagai kegiatan saat menjadi Presiden, istilah, kalimat hingga berbagai idiom bahasa Sunda kerap terlontar dari mulut Bung ‘Besar’ itu,” sambungnya.
Untuk itu, dengan hormat ia mengimbau kepada Arteria untuk meminta maaf kepada rakyat di tatar Sunda Parahiyangan.
“Bagi kami rakyat Sunda yang pemaaf akan menunggu hal baik dari Bapak Arteria Dahlan,” pungkasnya.
Desakan permintaan maaf ke Anggota Komisi III itu sebelumnya juga disampaikan oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
“Jadi saya mengimbau Pak Arteria Dahlan sebaiknya meminta maaf ya kepada masyarakat Sunda di nusantara ini, tapi kalau tidak dilakukan pasti akan bereskalasi karena sebenarnya orang Sunda itu pemaaf ya, jadi saya berharap itu dilakukan,” ujar Ridwan Kamil dalam siaran persnya, Rabu.
Desakan permintaan maaf itu muncul setelah Arteria meminta Jaksa Agung ST Burhanuddin untuk mencopot seorang Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) yang rapat dengan bahasa Sunda.
(Sur/PARADE.ID)