Jakarta (PARADE.ID)- Salah satu penanggung jawab aksi Partai Buruh untuk tanggal 14 Mei 2022, Makbullah Fauzi atau Buya Fauzi membeberkan mengapa aksi perayaan May Day akan tetap dilaksanakan. Salah satunya karena menurut dia May Day adalah hari yang amat sakral, wajib diperingati oleh seluruh kaum buruh di seluruh dunia setiap tahunnya.
“Dalam waktu satu minggu ke depan, KSPI bersama Partai Buruh, dan Gerakan Buruh Indonesia dipastikan akan menggelar peringatan puncak Hari Buruh se-dunia, yang dipastikan akan dilangsungkan pada hari Sabtu (14/5/2022),” bebernya, kepada parade.id, Sabtu (7/5/2022) malam.
Lainnya, mengapa pelaksanaan atau perayaan May Day itu mesti digelar yakni untuk memastikan tidak ada lagi pembahasan lanjutan dari Omnibus Law UU Cipta Kerja ataupun pembahasan rencana revisi UU Nomor 21 Tahun 2000.
“Itu alasan kuat kami untuk tetap melakukan aksi di DPR RI, dengan menyuarakan tuntutan agar DPR benar-benar bisa memastikan tidak ada lagi pembahasan tersebut, tanpa mengecilkan arti seluruh tuntutan yang ada.“
“Prioritas suara tuntutan pada peringatan puncak Hari Buruh se-dunia tahun ini ada tiga poin. Pertama, tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja, karena itu adalah sebuah kejahatan yang dilegalkan oleh Negara, yang secara sistematis memiskinkan kaum buruh Indonesia.”
Selain Omnibus Law UU Cipta Kerja, juga ada penolakan dan perlawanan akan rencana revisi DPR terhadap UU Nomor 21 Tahun 2000 (seperti di atas).
“UU itu adalah mahkota kaum buruh Indonesia yang wajib dipertahankan kedaulatannya, demi terciptanya rasa keadilan bagi buruh di Indonesia serta keberpihakan Negara kepada hubungan industrial yang berlandaskan Pancasila.”
Prioritas lainnya, yakni menuntut diturunkannya harga bahan pokok. Alasannya, menurut dia karena rakyat sudah menjerit dan tercekik oleh semakin melambungnya harga bahan pokok pada saat ini, yang dikhawatirkan membuat kaum buruh dan rakyat Indonesia menjadi semakin miskin.
“Peringatan puncak Hari Buruh se-dunia, Sabtu, 14 Mei 2022 bagi saya adalah tonggak perlawanan dan kebangkitan keberanian kaum buruh Indonesia melawan kebatilan dan penindasan setelah gerakan buruh Indonesia terpuruk dengan alasan pandemi Covid-19. Maka pada tanggal itu, kaum buruh Indonesia wajib memastikan kehadirannya dan memastikan kehadirannya sebagai bagian dari proses perubahan sebuah peradaban.”
Buya membenarkan apa yang disampaikan oleh Presiden Partai Buruh sekaligus Presiden KSPI, Said Iqbal soal kehadiran buruh di May Day nanti.
“Ratusan ribu massa aksi KSPI dan Partai Buruh bersama Gerakan Buruh Jakarta mengawali aksi di DPR. Mulai pukul 10.00 WIB s/d 12.00 WIB—sebelum kemudian dilanjutkan dengan melakukan konvoi menuju lokasi peringatan puncak Hari Buruh se-dunia, yang rencananya juga akan dihadiri oleh perwakilan dari 20 Duta Besar (Dubes), dari negara-negara sahabat yang telah diundang secara resmi oleh KSPI dan Partai Buruh.”
Pun dengan SPN, kata Buya, bersama dengan seluruh federasi yang tergabung dalam KSPI dipastikan akan meramaikan peringatan puncak Hari Buruh se-dunia di Jakarta, secara serentak diikuti oleh 28 provinsi di Indonesia.
(Rob/PARADE.ID)