Kamis, Desember 18, 2025
  • Info Iklan
Parade.id
  • Login
No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum
  • Pertahanan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Opini
  • Profil
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Internasional
    • Pariwisata
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Sosial dan Budaya
Parade.id
Home Internasional

Pengantin ISIS Asal Inggris Boleh Pulang untuk Perjuangkan Kewarganegaraan

octa by octa
2020-07-18
in Internasional
0
Pengantin ISIS Asal Inggris Boleh Pulang untuk Perjuangkan Kewarganegaraan
0
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta (PARADE.ID)- Pengadilan Tinggi Inggris memutuskan untuk mengizinkan Shamima Begum kembali ke Inggris guna “melawan” keputusan pemerintah yang mencabut kewarganegaraannya.

Begum yang saat ini berusia 20 tahun adalah satu dari tiga siswi yang meninggalkan London untuk bergabung dengan kelompok yang menyebut diri mereka Negara Islam (ISIS) di Suriah pada 2015 lalu.

Related posts

Pidato Lengkap Presiden Prabowo di Sidang Majelis Umum ke-80 PBB

Pidato Lengkap Presiden Prabowo di Sidang Majelis Umum ke-80 PBB

2025-09-26
Enam Pernyataan Sikap Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina di Monas Dibacakan Tokoh Lintas Agama

Indonesia Kecam Putusan Israel Ambil Alih Gaza

2025-08-09

Departemen Dalam Negeri Inggris mencabut kewarganegaraan Begum dengan alasan keamanan setelah ia ditemukan berada di sebuah kamp pengungsian di Suriah pada 2019 lalu.

Pengadilan Tinggi memutuskan bahwa Begum tidak mendapatkan sebuah persidangan yang adil karena tidak bisa memberikan pembelaan atas keputusan pemerintah tersebut.

Departemen Dalam Negeri mengatakan keputusan itu “sangat mengecewakan” dan itu akan “mengajukan izin untuk naik banding”.

Putusan Pengadilan Tinggi ini berimplikasi bahwa pemerintah sekarang harus mengizinkan dan mencari cara bagaimana Begum, yang saat ini tinggal di Kamp Roj di Suriah Utara, untuk menghadiri persidangan di pengadilan London, meskipun berulangkali dikatakan bahwa keputusan itu bukan untuk membantunya keluar dari Suriah.

Hakim pengadilan mengatakan: “Kejujuran dan keadilan harus, merujuk pada fakta-fakta dari kasus ini, lebih penting daripada masalah keamanan nasional, sehingga izin untuk mengajukan banding harus diizinkan.”

Hakim juga mengatakan bahwa kekhawatiran keamanan nasional tentang dirinya “dapat diatasi dan dikelola jika dia kembali ke Inggris”.

Mantan Menteri Dalam Negeri Sajid Javid, yang memutuskan mencabut kewarganegaraan Begum pada Februari 2019 lalu, mencuit bahwa ia “sangat prihatin dengan putusan” tersebut.

Dia melanjutkan, terlepas dari putusan itu, jika Begum kembali ke Inggris “maka akan mustahil untuk kemudian memindahkannya [ke Suriah]”.

Begum ‘tidak takut menghadapi persidangan’
Daniel Furner, pengacara Begum, mengatakan: “Begum tidak pernah memiliki kesempatan yang adil untuk menceritakan fakta dari sisinya.”

“Dia tidak takut menghadapi keadilan Inggris dan menyambutnya. Pencabutan kewarganegaraannya tanpa kesempatan untuk membersihkan namanya bukanlah keadilan, justru sebaliknya.”

Ayahnya Ahmed Ali mengatakan kepada BBC bahwa dia “senang” dengan putusan itu, dan menambahkan bahwa dia berharap putrinya akan mendapatkan “keadilan”.

Juru bicara perdana menteri Inggris mengatakan untuk sementara pemerintah “tidak secara rutin mengomentari kasus-kasus individual”, dan keputusan yang dibuatnya tentang Begum tidak “dianggap enteng”.

Dia mengatakan pemerintah akan “selalu memastikan keselamatan dan keamanan Inggris dan tidak akan membiarkan apa pun membahayakannya”.

Shamima Begum belum mengepak tasnya untuk kembali ke Inggris karena tidak ada pesawat pemerintah di lapangan terbang militer untuk membawa Begum pulang.

Putusan Pengadilan Tinggi ini secara jelas memerintahkan kepada pemerintah untuk mengizinkan Begum kembali ke Inggris guna mengajukan kasusnya demi terciptanya keadilan.

Ini adalah keputusan yang belum pernah terjadi sebelumnya – dan pemerintah masih memiliki waktu beberapa pekan ke depan guna untuk meyakinkan Mahkamah Agung melihat putusan tersebut.

Jika putusan pengadilan tinggi ini dijalankan maka akan menimbulkan dampak besar bagi kebijakan pemerintah yang menolak mengakui warga negaranya saat menjadi pendukung ISIS dengan cara mencabut status kewarganegaraannya begitu mereka keluar dari Inggris.

Terdapat puluhan WN Inggris yang menjadi pendukung ISIS – mereka semuanya dianggap dapat menjadi ancaman bagi keamanan nasional – dan dapat pula kembali ke Inggris dengan cara menuntut ke persidangan untuk mendapatkan status kewarganegaraannya.

Beberapa negara telah secara sukarela memulangkan para pendukung ISIS dan membawa mereka ke meja hijau, melakukan monitoring dan mengikuti program deradikalisasi intensif di negara asal. Namun, Inggris sejauh ini menolak melakukan hal yang sama.

Tim hukum Begum menyebut terdapat tiga alasan mengapa menolak langkah pemerintah Inggris mencabut status kewarganegaraan perempuan 20 tahun itu.

Pertama tindakan itu merupakan pelanggaran hukum karena membuat Begum menjadi tidak memiliki kewarganegaraan, kedua menyebabkan dia berada dalam kondisi yang berisiko besar untuk mati atau mendapatkan perlakuan tidak manusiawi dan merendahkan martabat, dan ketiga dia tidak bisa memperjuangkan putusan itu ke pengadilan karena dilarang kembali ke Inggris.

Di bawah hukum internasional, pencabutan kewarganegaraan menjadi legal ketika orang tersebut telah mendapatkan status kewarganegaraan dari negara lain.

Pada Februari lalu, Komisi Banding Imigrasi Khusus (SIAC) Inggris memutuskan bahwa kebijakan untuk menghapus kewarganegaraan Begum adalah sah karena ia adalah “warga negara Bangladesh dengan keturunan”.

Dia memiliki klaim kewarganegaraan Bangladesh melalui ibunya.

SIAC, pengadilan semi-rahasia yang mendengarkan kasus-kasus terkait keamanan nasional, juga mengatakan bahwa meskipun ada kekhawatiran tentang bagaimana Begum dapat mengambil bagian dalam proses di London, kesulitan-kesulitan itu tidak berarti keputusan menteri dalam negeri harus dibatalkan.

‘Keputusan pemerintah kejam’
Organisasi hak asasi manusia, Liberty, yang terlibat dalam permohonan Begum, menyambut baik putusan itu, dengan mengatakan hak atas pengadilan yang adil adalah “hak mendasar dari sistem peradilan dan akses yang sama terhadap keadilan harus berlaku bagi semua orang”.

Pengacara Liberty Katie Lines menambahkan: “Mengusir seseorang adalah tindakan pemerintah yang melalaikan tanggung jawabnya dan sangat penting bahwa keputusan pemerintah yang kejam dan tidak bertanggung jawab dapat ditantang dan dibatalkan dengan benar.”

Begum meninggalkan Bethnal Green, di London timur saat berusia 15 tahun untuk menuju ke Suriah pada Februari 2015, dengan dua teman sekolah.

Dalam beberapa hari, dia telah menyeberangi perbatasan Turki dan akhirnya mencapai markas ISIS di Raqqa, Suriah, di mana dia menikah dengan orang Belanda yang direkrut. Mereka memiliki tiga anak – yang semuanya telah meninggal.”

(Detik/PARADE.ID)

Previous Post

Novel ke Jokowi: Anda Berhasil Membuat Pelaku Kejahatan Bersembunyi

Next Post

Artis Aldi Taher Maju Pilkada Sulteng 2020

Next Post
Artis Aldi Taher Maju Pilkada Sulteng 2020

Artis Aldi Taher Maju Pilkada Sulteng 2020

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Green Market Jababeka Didukung Bank Plat Merah

2025-12-17
Arabic School Peringati World Arabic Language Day 2025: Bahasa Kehidupan dan Peradaban

Arabic School Peringati World Arabic Language Day 2025: Bahasa Kehidupan dan Peradaban

2025-12-16
Koalisi Masyarakat Sipil Melawan Impunitas Kritik Peluncuran Buku Sejarah Edisi Baru

Koalisi Masyarakat Sipil Melawan Impunitas Kritik Peluncuran Buku Sejarah Edisi Baru

2025-12-16

Restrukturisasi Telkom Group Skema Holding Spin-Off Disorot ASPIRASI

2025-12-15
Perkap Polri 10/2025 Langgar Dua UU, Kata Pakar

Perkap Polri 10/2025 Langgar Dua UU, Kata Pakar

2025-12-13

Konflik PBNU-PKB: Ketika Marwah Jamiah Berhadapan dengan Pragmatisme Politik

2025-12-13

Twitter

Facebook

Instagram

@paradeid

    The Instagram Access Token is expired, Go to the Customizer > JNews : Social, Like & View > Instagram Feed Setting, to refresh it.

Berita Populer

  • Restrukturisasi Telkom Group Skema Holding Spin-Off Disorot ASPIRASI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Arabic School Peringati World Arabic Language Day 2025: Bahasa Kehidupan dan Peradaban

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kritik KASBI soal Kenaikan Upah 2026: Pemerintah Abaikan Hidup Layak Buruh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Aksi Buruh di KPK Tanggal 9 Desember 2025 Serukan Tangkap Koruptor

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • GEBRAK Tuntut Pembebasan 1.038 Tahanan Politik dan Upah Layak Nasional di Hari HAM

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tagar

#Anies #ASPEKIndonesia #Buruh #China #Cianjur #Covid19 #Covid_19 #Demokrat #Ekonomi #Hukum #Indonesia #Internasional #Jakarta #Jokowi #Keamanan #Kesehatan #Kolom #KPK #KSPI #Muhammadiyah #MUI #Nasional #Olahraga #Opini #Palestina #Pariwisata #PartaiBuruh #PDIP #Pendidikan #Pertahanan #Pilkada #PKS #Polri #Prabowo #Presiden #Rusia #RUUHIP #Siber #Sosbud #Sosial #Teknologi #TNI #Vaksin dpr politik

Arsip Berita

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kontak
Email: redaksi@parade.id

© 2020 parade.id

No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum
  • Pertahanan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Opini
  • Profil
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Internasional
    • Pariwisata
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Sosial dan Budaya

© 2020 parade.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In