UEA (PARADE.ID)- Perjanjian Indonesia-UAE CEPA (IUAECEPA) resmi ditandatangani kemarin (1 Juli 2022) setelah sembilan bulan diluncurkan oleh menteri perdagangan kedua negara.
Penandatanganan IUAECEPA dilakukan oleh Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan dan Menteri Ekonomi Uni Emirat Arab (UEA) Abdulla bin Touq Al Marri di Abu Dhabi, UEA. Penandatanganan dilakukan bersamaan dengan kunjungan Presiden RI Jokowi.
Penandatanganan IUAECEPA ini menjadi momentum bersejarah karena kali pertama Indonesia memiliki perjanjian dagang dengan negara di kawasan Teluk.
Presiden RI menyambut positif penyelesaian persetujuan IUAECEPA. Persetujuan ini menjadi pintu masuk Indonesia ke UEA yang merupakan hub untuk meningkatkan ekspor ke negara-negara tujuan nontradisional, seperti kawasan Teluk, Timur Tengah, Afrika, dan Asia Selatan.
Penyelesaian IUAECEPA sekaligus menjadi momentum yang tepat untuk pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19. Diharapkan, ketika IUAE CEPA diimplementasikan, peningkatan kinerja sektor perdagangan dan investasi dapat semakin meningkat. Demikian dikutip akun Twitter resmi Kemendag RI, Sabtu (2/7/2022).
Perundingan IUAECEPA ini sangat bermanfaat bagi Indonesia. Salah satu manfaatnya yaitu terbukanya akses pasar ke UEA melalui penurunan dan penghapusan tarif bea masuk sekitar 94 persen dari total pos tarif dengan mekanisme penurunan secara langsung maupun bertahap.
Persetujuan IUAECEPA mencakup pengaturan di beberapa bidang, antara lain di bidang perdagangan barang dan jasa, investasi, perdagangan digital, dan ekonomi Islam.
Isu ekonomi Islam dalam IUAECEPA juga menjadi satu catatan sejarah bagi Indonesia karena isu tersebut pertama kali dimasukkan sebagai salah satu cakupan CEPA dengan negara mitra dagang Indonesia.
Berdasarkan analisis Cost Benefit dan Prognosa IUAECEPA, dalam 10 tahun sejak entry into force (EIF), ekspor Indonesia ke UEA diproyeksikan meningkat sebesar USD 844,4 juta.
“Selain itu, impor Indonesia ke UEA juga diproyeksikan meningkat sebesar USD 307,3 juta, sehingga hal tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi defisit perdagangan ke UEA.”
(Rob/PARADE.ID)