Jakarta (parade.id)- Ketua MUI Pusat, Cholil Nafis coba menyoroti dua hal yang dibicarakan orang belakangan ini, yaitu politik dinasti dan isu SARA jelang Pilpres 2024.
Hal pertama, terkait politik dinasti, menurut Kiai Cholil, selalu menghantui penguasa. Dimana setiap periode selalu ada kecenderungan penguasa melanjutkan kekuasannya kepada anaknya.
“Padahal era reformasi sdh melahirkan para aktivis dan pejuang tapi sepertinya kalah dg garis keturunan dan otak atik kekuasaan,” kata dia, kemarin, ditulisnya di akun Twitter miliknya.
Hal kedua, terkait isu SARA, menurut Cholil pada Pilpres mendatang tidak perlu mengangkatnya.
“Saya melihatnya pilpres 2024 tak perlu mengangkat isu2 keagamaan, tapi adu program dan integritas. Dan dari 3 calon dan nanti wakilnya tdk ada yg resisten keagamaan dan baiknya bisa dilihat dari rekam jejaknya. . Pemilu Cerdas,” katanya.
Politik itu seni memimpin dan bermain, kata dia. Maka tak usah menggunakan isu SARA untuk menang atau memenangkan Capres—tapi lihat integritas, gagasan dan rekam jejaknya.
“Memilih pemimpin itu tanggung jawab agama tapi jangan menggapai kemenangan dg eksploutasi agama,” katanya.
(Rob/parade.id)