Jakarta (parade.id)- Prabowo menang Pilpres, akan mengajak banyak unsur masuk pemerintahannya. Tapi ia tidak tahu, kalau nanti yang bukan menang dirinya mau mengajaknya atau tidak.
“Itu hak mereka. Kalau diajak, kita harus memberi kader-kader kita terbaik. Kita harus bersatu membangun negeri ini. Itu keyakinan saya, Mbak Najwa,” sampainya, saat menjadi bintang tamu di Mata Najwa, belum lama ini.
Lawan politik menurutnya jangan terlalu dianggap lawan. Anggaplah itu kata Prabowo sebagai kontestan pesaing.
“Kita harus ingat waku kita di sekolah, kalau ada pertandingan, itu kan kita ingin menang. Tapi sudah pertandingan selesai, masak kita masih…, ya, kan, gontok-gontokan,” kata dia.
Menurut dia, tradisi bangsa itu berbeda-beda. Kita perlu check and balance. Itu harus. Koreksi. Tapi kata Prabowo kita harus sadar bahwa Negara kita ini terlalu besar, terlalu beragam, terlalu banyak suku, kelompok, etnis, terlalu banyak daerah—kalau di ujungnya punya suatu elite atau pimpinan yang kompak, bisa kerja sama, maka sulit untuk kita sampai ke potensi kita.
“Analogi saya ini—suka sepak bola. Jadi, tim sepak bola, itu team work. Kita bisa menang kalau sebelas orang ini kerja sama. Bahka tidak hanya sebelas orang. Ada pemain cadangan, ada pelatih, asisten pelatih, manajer, tukang bawain minuman, tukang pijit: one team. Ini yang menjadi juara,” terangnya.
Indonesia perlu kerja sama itu, kata dia.
(Rob/parade.id)