Jakarta (PARADE.ID)- Dalam rangkaian kerja 100 hari, Bupati Fakfak, Untung Tamsil merangkai kegiatan di Pemerintah Pusat, Jakarta dengan menyambangi Kantor BPPT, Bappenas dan Kementerian Investasi dan Penanaman Modal.
Rangkaian agenda Bupati Fakfak dari Provinsi Papua Barat ini sebagai langkah konkret untuk memajukan nilai investasi, pendapatan ekonomi yang berimbas untuk kesejahteraan masyarakat Kabupaten Fakfak.
Di antaranya agenda Bupati Fakfak, Untung Tansil pada Jumat 4 juni 2022 di Jakarta yakni untuk menandatangani MoU dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi atau BPPT di Gedung BJ Habibie.
Untung Tamsil sampaikan kepada media di Jakarta, MoU ini terkait upaya kemajuan kinerja dan mengoptimalkan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia di Kabupaten Fakfak.
Terpentingnya Untung Tamsil sampaikan untuk membuka gerbang investasi masuk ke Fakfak dengan menerapkan pola kemajuan teknologi pembangunan daerah yang tepat sasaran dan berdaya guna.
“Pemerintah Kabupaten Fakfak, telah menandatangani kerjasama dengan BPPT, terkait dengan pengembangan komoditas unggulan baik dari sektor pertanian, perikanan kelautan dan perkebunan,” ucap Untung Tamsil kepada Media, kemarin (4/6/2021).
Bupati Fakfak juga sampaikan akan melakukan inovasi penanganan sampah, serta pengolahan air laut menjadi air untuk kebutuhan sehari-hari di bagian pesisir Kabupaten Fakfak.
“Tadi pagi ada kegiatan dengan BPPT dan juga kerjasama dengan Kabupaten Fakfak, contohnya buah durian, Fakfak punya durian yang tidak kalah dengan durian Medan, kemudian lada dan pala, serta pengolahan air laut menjadi air minum dan akan dibuat pilot projek, bisa di Distrik Furwagi atau Distrik Arguni,” jelas Untung Tamsil.
Dari Kementerian Pekerjaan Umum, akan ada beberapa pembangunan ruas jalan, yang terintegrasi, untuk mempercepat proses pembangunan nasional termasuk rencana pembangunan smelter di kabupaten Fakfak.
Kemudian Bupati Fakfak juga sampaikanlah kepada Kementerian PUPR atas rencana pembangunan pelabuhan rakyat di Kampung Otoweri, Distrik Tomage.
“Kita juga sampaikan perlunya pelabuhan rakyat untuk bisa menyerap investasi dan juga akan menyerap tenaga kerja, dan Pak Menteri juga mendukung kami terkait pembangunan jalan menuju area bandara sejauh 35 km yang akan menjadi jalan baru, dan ini juga dukungan Pemerintah Pusat dalam proyek strategis nasional,” jelas Untung Tamsil.
(Rgs/PARADE.ID)