Jakarta (PARADE.ID)- Kawasan Puncak Bogor Cianjur, Jawa Barat, sebelum pandemi menjadi surga wisata bagi turis dari negara-negara Timur Tengah. Buktinya mereka sampai memberi julukan kawasan berudara sejuk itu sebagai Jabal al-Jannah, Gunung Surga.
Puncak Bogor Cianjur pun pernah mendapat predikat Oasis Timur Tengah-nya Indonesia. Ada juga yang menyebutnya “Little Arab”-nya Indonesia.
Salah satu fakta penguat kawasan Puncak Bogor Cianjur itu berjuluk Kampung Arab-nya Indonesia, di sana banyak Warung Kaleng, sebutan lain toko-toko bergaya Arab dengan tulisan berbahasa Arab.
Lokasi Warung Kaleng di kawasan Puncak Ciajur ada di beberapa titik di Cisarua, Bogor dan Cipanas, Cianjur.
Khusus di Cisarua, Warung Kaleng paling mencolok tetlihat di Desa Tugu Selatan dan Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.
Desa Tugu Selatan, seperti kabar tersiar, baru saja diterjang banjir bandang pada hari selasa, 19 Januari 2021.
Tapi tidak seluruh desa, hanya di Komplek Gunung Mas Blok C RT 01, 02, 03 / 02, 03, Kampung Rawadulang, Desa Tugu Selatan, sebagamana informasi yang diumumkan di akun IG @pusdalops_pb_bpbd_kab_bogor.
Pengamatan Parade.id sebelum pandemi, banyak bangunan di tepi jalan raya Puncak di Desa Tugu Selatan dan Utara yang bertuliskan dalam Bahasa Arab, mulai dari papan pengenal rumah makan, toko, warnet hingga money changer atau sharraf.
Selain itu, ada sejumlah rumah makan atau resto yang menjajakan menu Timur Tengah, nasi kebuli dan tak ketinggalan penjual syisyah alias rokok khas Arab.
Ketika itu (baca: sebelum pandemi), banyak turis Arab yang wara-wiri di sini. Ada yang berpakaian kasual, tak sedikit yang mengenakan pakaian ala padang pasir, termasuk perempuan Arab yang mengenakan baju muslimah bercadar serba hitam.
Melihat semua itu, tak berlebihan kawasan Puncak Bogor, khususnya Desa Tugu Selatan dan Utara mendapat julukan Oasis Timur Tengah-nya Indonesia.
Selama musim kunjungan yang oleh warga setempat disebut musim Arab, para turis dari middle east tersebut tinggal di sejumlah hotel dan wisma di daerah Warung Kaleng di dua desa idaman mereka.
Catatan dari berbagai sumber, wisatawan mancanegara (wisman) asal Timur Tengah mulai ramai mendatangi kawasan Puncak Bogor, terutama Cisarua sejak 1985. Selain dari Arab Saudi, juga banyak turis asal Kuwait, Iran, Irak, dan Maroko.
Biasanya mereka datang ke kawasan tersebut pada musim-musim tertentu, antara lain seusai musim haji, hari raya Maulid Nabi, dan pertengahan bulan Maret.
Bakda Maghrib, turis-turis muda Arab itu semakin mudah dilihat. Mereka hilir-mudik untuk berbelanja, makan di restoran, ke salon, money changer atau sekadar jalan-jalan santai menikmati udara dingin Puncak.
Siangnya, mereka biasanya berkunjung ke objek-objek wisata terdekat seperti ke Taman Bunga Nusantara, Taman Raya Cibodas, Taman Safari Indonesia, Taman Wisata Alam Telaga Warna, Curug Cilember, dan lainnya.
Di Taman Safari mereka biasanya senang melihat Cowboy Show. Sedangkan di Cimory, mereka suka belanja susu dan mencicipi aneka makanan lezat di Restoran Cimory.
Di Telaga Warna, biasanya turis Arab bersantai sambil duduk-duduk di tikar di tepian telaga. Tak sedikit yang menjajal flying fox atau naik getek mengelilingi telaga serta belanja aneka buah dan sayuran khas Puncak.
Lain lagi di Taman Bunga Nusantara, para turis kawasan Timur Tengah yang terpantau berkunjung bukan cuma dari kalangan keluarga Arab, pun kelompok laki-laki Arab dewasa yang terpesona dengan aneka bunga di taman itu.
Setelah Pucak Bogor, giliran kawasan Puncak Cianjur, tepatnya di Cipanas, Kabuaten Cianjur yang mendapat predikat serupa sebagai the new destination ‘Little Arab’-nya Indonesia.
Predikat “Little Arab” terbaru untuk daerah Cipanas yang menjadi maskot kawasan Puncak Cianjur (Puncak 2) muncul lantaran kawasan Puncak Bogor (Puncak 1) sudah terlalu sesak dengan Warung Kaleng.
Sejak 2014, para pelancong Timur Tengah, terutama wisatawan mudanya mulai terlihat wara-wiri di daerah Cipanas terutama di sepanjang Jalan Hanjawar Pacet (Hancet), Loji, sampai Cineungah.
Kehadiran mereka, dalam waktu singkat telah memoles paras Cipanas sehinga tampil berbeda dan akhirnya mendapat julukan destinasi terbaru ‘Little Arab’-nya Indonesia.
Di Jalan Raya Puncak-Cianjur, terlebih di sepanjang Jalan Hancet, Loji, hingga Cineungah, kini berjajar hotel mewah, restoran, café, rumah makan, mini market, money changer, laundry, travel agent, panti pijat, dan lainnya yang bertuliskan huruf Arab.
Atmosfir ke-’arab-araban’ begitu terasa saat memasuki jalan tersebut.
Akibat pandemi, kunjungan wisman asal Timur Tengah ke Indonesia termasuk ke kawasan Puncak Bogor Cianjur merosot tajam.
Akankah setelah pandemi berakhir, predikat surga wisata turis Arab, Oasis Timur Tengah-nya Indonesia, dan atau “Little Arab”-nya Indonesia bakal kembali disandang kawasan Puncak Bogor Cianjur? Waktulah yang menjawabnya.
(Adji Kembara/PARADE.ID)