Jakarta (PARADE.ID)- Sebagaimana diketahui, varian baru corona yang berkembang luas di Inggris sudah masuk ke Singapura. Menurut para ahli, mutasi baru ini lebih mudah menular dan lebih berat efek klinisnya, bahkan, dapat memengaruhi efektivitas vaksinasi.
“Oleh karena itu, untuk menghindari memburuknya situasi dalam negeri akibat paparan mutasi baru corona, menurut saya, Pemerintah harus segera menutup akses masuk dari Malaysia dan Singapura, menyambung penutupan akses WNA dari Inggris yang sudah dilakukan sebelumnya,” demikian kata Netty Prasetiyani dalam keterangan persnya, kemarin.
Menurut politisi PKS ini, penutupan akses masuk juga harus dilakukan terhadap negara lainnya yang sudah mengonfirmasi adanya varian baru corona seperti Irlandia, Italia, Denmark, Israel, Belanda, Australia.
“Langkah ini harus diambil mengingat saat ini kita masih berkutat dengan efek gelombang pertama pandemi. Jika tidak diantisipasi, maka masuknya mutasi baru ke Indonesia akan membuat sistem kesehatan kita luluh lantak.”
Tindakan preventif pun menurutnya juga harus diambil dengan pemeriksaan ketat di pintu-pintu masuk ke Indonesia seperti bandara, pelabuhan dan perbatasan.
“Setiap orang yang masuk harus menunjukkan hasil negatif tes menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) atau tes swab di negara asal yang berlaku maksimal 2 x 24 jam sebelum jam keberangkatan.”
Kita, kata dia, harus waspada dengan mutasi ini karena berbahaya, terutama bagi anak-anak sebagai kelompok rentan. Pemerintah jangan sampai mengulangi kesalahan dengan menganggap remeh varian baru ini yang berdampak pada lambatnya antisipasi.
Beberapa langkah yang saya sarankan pada pemerintah adalah sebagai berikut: pertama, segera melakukan screening pasien secara ketat, melakukan 3T dan lockdown parsial di daerah yang ditemukan transmisi lokal.”
Kedua, pemerintah mesti memanfaatkan alat genose antigen untuk penelusuran masif dalam skala nasional atau prioritas pada wilayah dengan tingkat kasus positif tinggi. Ketiga, kita harus empercepat penelitian vaksin untuk populasi dengan temuan varian mutasi baru.
“Keempat, lakukan proses vaksinasi segera setelah diketahui tingkat keamanan, kehalalan dan efikasinya. Kelima, mengetatkan kepatuhan dan disiplin masyarakat terhadap program pencegahan penularan melalui 3 M: mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak.”
Terakhir, pemerintah mesti membangun komunikasi publik yang baik melalui informasi yang akurat, cepat dan sinkron.
(Robi/PARADE.ID)